Penerapan Rapid Multiplication Technique Menggunakan Stek Mini dan Pupuk Majemuk NPK untuk Meningkatkan Produksi Benih Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.).
View/ Open
Date
2020Author
Dewi, Ni Kadek Ema Sustia
Suhartanto, M. Rahmad
Suwarto
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang sering dimanfaatkan di Indonesia dan potensial untuk dikembangkan. Salah satu faktor yang menentukan produktivitas tanaman adalah penggunaan benih bermutu. Rapid Multiplication Technique (RMT) merupakan teknik memproduksi benih dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang singkat dengan penggunaan stek mini dan manajemen pemupukan yang tepat.
Penelitian dilaksanakan mulai Oktober 2019 sampai Maret 2020 di kebun percobaan Cikabayan Institut Pertanian Bogor. Percobaan pertama bertujuan untuk mempelajari produksi benih dari tiga bobot umbi yang berbeda pada dua klon ubi jalar. Percobaan pertama menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor. Faktor pertama klon (Ase Kapas dan Ase Merah), faktor kedua bobot umbi (150±25 g, 250±25 g dan 350±25 g).
Percobaan kedua bertujuan untuk mempelajari pengaruh asal stek dan dosis pupuk majemuk NPK terhadap produksi benih ubi jalar. Percobaan kedua menggunakan Split-plot dengan dua faktor. Faktor pertama dosis pupuk majemuk NPK yaitu 0 kg/ha (0.0 g per polibag) sebagai kontrol, 100 kg/ha (0.3 g per polibag), 200 kg/ha (0.6 g per polibag), dan 300 kg/ha (0.9 g per polibag) sebagai petak utama dan faktor kedua asal stek (pucuk, tengah, bawah) sebagai anak petak.
Jumlah tunas, panjang tunas, panjang sulur dan jumlah buku Ase Kapas lebih banyak dibandingkan dengan Ase Merah. Benih dari umbi berbobot 250-350+25 g menghasilkan jumlah sulur dan jumlah stek 30 cm yang lebih banyak dari 150+25 g untuk kedua klon. Peningkatan dosis pupuk majemuk dengan kandungan NPK 13:17:14 pada Ase Kapas mampu meningkatkan produksi jumlah benih G1. Sebaliknya, produksi benih G1 pada Ase Merah tidak mengalami peningkatan apabila dipupuk NPK lebih dari 0.3 g per polibag. Penggunaan asal stek pada masing-masing klon menghasilkan jumlah benih yang tidak berbeda nyata yang ditunjukkan oleh total benih. RMT dapat digunakan secara efisien untuk produksi benih pada Ase Kapas dengan rasio 1:31 dibandingkan dengan Ase Merah dengan rasio 1:17.
Collections
- MT - Agriculture [3683]