Show simple item record

dc.contributor.advisorPerwitasari, Dyah
dc.contributor.advisorMulyani, Yeni Aryati
dc.contributor.advisorLhota, Stanislav
dc.contributor.authorPutera, Alexander Kurniawan Sariyanto
dc.date.accessioned2021-01-08T13:20:33Z
dc.date.available2021-01-08T13:20:33Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105154
dc.description.abstractBurung air secara umum bergantung pada lahan basah. Burung air yang mudah dijumpai di Teluk Balikpapan yaitu kuntul kecil, kuntul besar, cangak merah dan bangau tongtong. Empat spesies ini mencari mangsa di habitat hamparan pasir berlumpur dan tambak aktif di Teluk Balikpapan. Proses mencari mangsa dan memperoleh mangsa di kedua habitat ini memberikan pilihan bagi burung air untuk menunjukkan preferensi habitat. Faktor mangsa tersedia dan aksesbilitas terhadap komponen fisik dan biologis habitat diduga berperan dalam pemilihan habitat mencari mangsa oleh empat spesies tersebut. Selama aktivitas mencari mangsa berlangsung, masing-masing spesies menerapkan strategi mencari mangsa berbeda-beda. Strategi tersebut meliputi teknik mencari mangsa, laju mencari mangsa dan periode mencari mangsa. Strategi ini digunakan untuk menjaga keberlangsungan reproduksi dan memenuhi kebutuhan asupannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi habitat mencari mangsa, mengidentifikasi parameter pemilihan habitat mencari mangsa, mendeskripsikan strategi mencari mangsa meliputi teknik mencari mangsa, laju mencari mangsa, dan periode mencari mangsa oleh burung air famili Ardeidae dan Ciconiidae. Penelitian ini dilakukan selama sembilan bulan. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada dua bulan pertama yaitu 13 Desember 2018 hingga 27 Januari 2019 di pesisir kota Balikpapan dan kabupaten Penajam Paser Utara, Teluk Balikpapan. Analisis biomassa meliputi dry mass (DM) dan ash-free dry mass (AFDM) dari sampel mangsa burung air dilakukan pada tujuh bulan sisa yaitu 3 Februari 2019 hingga 15 Agustus 2019 di laboratorium Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, IPB University. Spesies burung air yang diperoleh dan diamati adalah cangak merah (Ardea purpurea), kuntul besar (A. alba), kuntul kecil (Egretta garzetta), dan bangau tongtong (Leptoptilos javanicus). Pengambilan data di tipe habitat hamparan pasir berlumpur dan tambak aktif mengikuti pasang surut pada 36 stasiun penelitian. Pengambilan data preferensi habitat menggunakan metode pengamatan one-zero sampling. Pengambilan data perilaku mencari mangsa menggunakan metode pengamatan focal sampling ad libitum. Pengambilan data mangsa menggunakan metode corer sampling. Pengambilan data lingkungan abiotik menggunakan alat pengukur abiotik. Pengumpulan data DM dan AFDM dari tiap mangsa dilakukan dengan metode pengeringan dan pembakaran untuk selanjutnya diukur. Data preferensi habitat diolah dengan menggunakan Manly’s standardized selection ratios dan batas kepercayaan atau Confidence Interval (CI) 95% pada Microsoft Excel 2013. Data perilaku mencari mangsa, kepadatan dan energi mangsa, periode dan laju mencari mangsa dianalisis secara kuantitatif dengan persamaan dari referensi. Identifikasi parameter pemilihan habitat mencari mangsa dilakukan dengan metode Generalized Linear Model (GLM). Teknik mencari mangsa dianalisis dengan menggunakan Exploratory Factor Analysis (EFA) dan Multidimensional Scalling (MDS), laju dan periode mencari mangsa disaji secara kuantitatif melalui program R Studio versi 1.2.1335. Hasil analisis menunjukkan bahwa 10 dari 36 kelompok burung memiliki preferensi habitat mencari mangsa yang berbeda. Tiga kelompok kuntul kecil dan dua kelompok bangau tongtong memiliki preferensi habitat hamparan pasir berlumpur. Empat kelompok kuntul kecil lain dan satu individu kuntul besar memiliki preferensi habitat tambak aktif. Namun, cangak merah tidak menunjukkan preferensi habitat mencari mangsa. Parameter signifikan pemilihan habitat mencari mangsa adalah luas lokasi mencari mangsa dan kedalaman air dengan masing-masing nilai p-value sebesar 0.0092 dan 0.0110. Lokasi mencari mangsa yang luas diduga menyediakan sumber mangsa utama bagi kedua kelompok burung air famili Ardeidae dan Ciconiidae, sedangkan kedalaman air dangkal mengindikasikan kemudahan akses mencari mangsa bagi kedua kelompok burung air tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 21 teknik mencari mangsa yang dikelompokkan menjadi lima klaster. Tiap klaster memiliki teknik mencari mangsa yang berbeda. Pengelompokan penggunaan teknik mencari mangsa ini menjelaskan terjadinya frekuensi penggunaan teknik mencari mangsa yang tinggi oleh empat spesies burung air. Persebaran tiap spesies di tipe habitatnya terjadi berdasarkan pengelompokan penggunaan teknik mencari mangsa. Persebaran ini menunjukkan bahwa teknik mencari mangsa antarspesies dari famili Ardeidae saling berdekatan. Sebaliknya, persebaran yang berdekatan ini tidak terjadi antara famili Ardeidae dan famili Ciconiidae. Persebaran berdekatan ini menjelaskan adanya perilaku mencari mangsa yang simpatrik antarspesies famili Ardeidae. Famili Ardeidae dan Ciconiidae secara umum menggunakan teknik mencari mangsa seperti standing and waiting dan swallowing. Namun, masing-masing spesies memiliki karakteristik teknik mencari mangsa berdasarkan tipe habitat mencari mangsanya. Kuntul besar sering menggunakan standing and waiting, swallowing, walking slowly dan handling. Cangak merah sering menggunakan standing and waiting dan swallowing. Kuntul kecil di habitat hamparan pasir berlumpur sering menggunakan walking slowly, walking quickly, dan running. Kuntul kecil di habitat tambak aktif sering menggunakan walking slowly, prey reversing, prey dropping dan walking quickly. Bangau tongtong sering menggunakan probing, pecking dan walking slowly. Rata-rata laju mencari mangsa tertinggi hingga terendah dimiliki oleh bangau tongtong, kuntul kecil di hamparan pasir berlumpur, kuntul besar, kuntul kecil di tambak aktif, dan cangak merah. Kompetisi interspesifik dan intraspesifik, pembagian relung, ketersediaan mangsa, penggunaan frekuensi mencari mangsa dan hubungan komensalisme diduga berperan pada laju mencari mangsa tiap spesies di masing-masing habitat mencari mangsanya. Rata-rata periode mencari mangsa terlama hingga tersingkat dimiliki oleh kuntul kecil di tambak aktif, kuntul besar, kuntul kecil di hamparan pasir berlumpur, bangau tongtong, dan cangak merah. Perpanjangan waktu teknik handling, ketersediaan mangsa utama, karakteristik habitat, akses habitat, interaksi mangsa-pemangsa, petunjuk sosial dan hubungan komensalisme diduga berperan pada periode mencari mangsa tiap spesies di habitat mencari mangsanya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Biosciencesid
dc.titlePemilihan habitat dan strategi mencari mangsa pada kelompok burung air di Teluk Balikpapanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordburung airid
dc.subject.keywordhamparan pasir berlumpurid
dc.subject.keywordpemilihan habitatid
dc.subject.keywordstrategi mencari mangsaid
dc.subject.keywordtambak aktifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record