Show simple item record

dc.contributor.advisorDarusman, Dudung
dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.authorEddyono, Fauziah
dc.date.accessioned2021-01-05T03:34:39Z
dc.date.available2021-01-05T03:34:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105129
dc.description.abstractIndonesia memiliki daya tarik wisata alam berupa 54 Taman Nasional yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota, dengan luas 16,304,707.13 hektar, menampilkan keragaman ekosistem, pegunungan tinggi, dataran rendah, sabana hingga lahan basah dan perairan. Namun, daya tarik wisata Taman Nasional, belum cukup menjadikan sektor pariwisata alam memiliki portofolio produk wisata unggulan di Indonesia. Sementara, berdasarkan situasi pariwisata global, saat ini banyak wisatawan mancanegera justru cenderung lebih peduli pada pariwisata yang bertanggung jawab termasuk ekowisata. Ini menyiratkan bahwa dengan pertumbuhan pariwisata internasional yang terus-menerus dan perilaku wisatawan yang berubah, ekowisata tampaknya menjadi salah satu sektor pariwisata utama dalam dekade berikutnya. Ditambah lagi saat ini telah terjadi pergeseran kemajuan teknologi pada sektor pariwisata dengan munculnya era tourism 4.0 yang merupakan dampak dari revolusi industri 4.0. Era yang ditandai dengan kemudahan akses atas informasi melalui media digital. Era tourism 4.0 juga menjadi penyebab munculnya fenomena pergeseran pengelolaan destinasi wisata akibat meningkatnya penelusuran terkait wisata di mesin pencari sehingga pengelolaan destinasi harus didukung oleh inovasi data dan platform yang bisa membantu manajemen Taman Nasional memahami kebutuhan wisatawan sehingga manajemen Taman Nasional mampu menciptakan produk dan jasa sesuai kebutuhan wisatawan. Dalam upaya merespon fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa faktor pariwisata yang tidak bisa dipisahkan antara satu dan yang lainnya. Kajian terdiri dari penerapan elemen ekowisata berbasis inovasi data di Taman Nasional, peraturan perundang-undangan terkait penerapan elemen ekowisata daya saing destinasi di wilayah geografis Taman Nasional, klasterisasi dan efektifitas daya saing destinasi dan korelasi daya saing destinasi terhadap pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan PNBP Taman Nasional, dan pada akhirnya merumuskan model optimasi penerapan elemen ekowisata dan daya saing destinasi berbasis inovasi data. Penelitian ini didasari oleh teori daya saing destinasi, teori elemen ekowisata, teori kebijakan pariwisata, dan teori teknologi kecerdasan buatan serta inovasi data. Objek penelitian ini adalah wilayah geografis Taman Nasional di Indonesia, peraturan perundangan terkait ekowisata Taman Nasional, dan penerapan elemen Taman Nasional di Indonesia. Disain penelitian menggunakan 20 faktor daya saing destinasi dan 12 elemen ekowisata, dengan teknik pengumpulan data pemanfaatan data sekunder yang telah tersedia pada lembaga baik pemerintah dan non pemerintah serta metode studi kepustakaan. Berdasarkan tujuan penelitian, tahapan metode analisis terdiri dari analisis konten, analisis deskriptif, analisis klaster dan analisis skala multidimensional, analisis kanonikal, dan model dinamik. Hasil analisis konten menunjukkan penerapan elemen ekowisata belum optimal dilakukan di Taman Nasional, iii utamanya pada elemen keterlibatan komunitas, pemasaran ekowisata, dan membangun komunikasi dan informasi terkait pariwisata berkelanjutan. Secara umum, penerapan elemen ekowisata pun belum memanfaatkan data terintergrasi dan penerapan teknologi kecerdasan buatan berbasis inovasi mahadata. Sementara, hasil analisis deskriptif menunjukkan penyelenggaraan elemen ekowisata di Taman Nasional tidak diatur secara spesifik oleh peraturan perundangan, namun peraturan perundangan sudah memberikan ruang terhadap penerapan elemen-elemen ekowisata di Taman Nasional. Berdasarkan karakteristik daya saing destinasi di wilayah geografis Taman Nasional, penelitian ini menemukan tiga wilayah yaitu klaster wilayah luar Jawa dan Bali (wilayah geografis di luar Pulau Jawa Bali), klaster wilayah Jawa (wilayah geografis Pulau Jawa), dan klaster wilayah Bali (wilayah geografis Bali). Berdasarkan hasil uji F dengan tingkat siginifikan < 0.05 ditemukan klaster wilayah luar Jawa Bali memiliki karakteristik daya saing nilai daya beli, daya saing harga, dan keberlanjutan lingkungan. Klaster wilayah Jawa memiliki karakteristik keamanan wilayah, nilai daya beli, dan daya saing harga. Klaster wilayah Bali memiliki karakteristik keamanan wilayah, kesehatan dan sanitasi, infrastruktur layanan wisata, keterbukaan menerima wisatawan mancanegara, sumberdaya budaya, dan pembangunan sosial. Berdasarkan analisis skala multidimensional terhadap kedua klaster wilayah, hasil uji statistik menunjukkan nilai stress menujukkan nilai 0.1 dan indeks kesesuaian (R-kuadrat) 0.97 (> 0.6). Nilai stress ini dikategorikan sempurna dan indeks kesesuaian dikategorikan dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis skala multidimensional ditemukan daya saing yang paing efektif pada masing-masing klaster. Klaster wilayah luar Jawa Bali memiliki daya saing yang efektif pada faktor infrastruktur transportasi udara, kesehatan dan sanitasi, sumberdaya budaya, kebijakan pariwisata, teknologi informasi dan komunikasi, infrastruktur layanan wisata. Klaster wilayah Jawa memiliki daya saing yang paling efektif pada faktor kesehatan dan sanitasi, keanekaragaman spesies fauna, nilai daya beli, daya saing harga, keanekaragaman spesies flora, kelangkaan gejala alam. Daya saing destinasi di wilayah geografis Taman Nasional secara simultan dan parsial memiliki korelasi dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegra dan PNBP Taman Nasional. Berdasarkan hasil uji statistik dari 20 daya saing destinasi yang dianalisis, ada tiga daya saing yang memiliki korelasi sangat kuat dalam mendatangkan kunjungan wisatawan dan PNBP di Taman Nasional dengan tingkat sig < 0.05. Daya saing yang memiliki korelasi positif yang sangat erat tersebut adalah faktor nilai daya saing, daya saing harga, dan penerimaan terhadap wisatawan mancanegara. Hasil modeling sistem dinamik menemukan dua model simulasi untuk masing-masing klaster. Pada model simulasi 1, seluruh klaster wilayah memanfaatkan mahadata dalam pengelolaan Taman Nasional, mahadata dijadikan daya ungkit pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara dan berdampak pada PNBP dan mampu meningkatkan tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan dan PNBP. Pada klaster wilayah luar Jawa dan Bali sebesar 18%, klaster wilayah Jawa sebesar 16%, dan pada klaster wilayah Bali sebesar 80% pertahun. Pada model simulasi 2, seluruh klaster wilayah memanfaatkan mahadata dalam pengelolaan Taman Nasional, mahadata merupakan daya ungkit pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara dan PNBP dan didukung oleh kinerja daya saing iv destinasi wilayah geografis. Pendekatan ini mampu meningkatkan tingkat pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara Taman Nasional dan PNBP pada klaster wilayah luar Jawa dan Bali sebesar 26%, klaster wilayah Jawa sebesar 23%, dan pada klaster wilayah Bali sebesar 124%. Uji validasi model menunjukkan seluruh model berada pada nilai MAPE ≤ 10, dengan demikian, seluruh model simulasi yang dikembangkan dianggap cukup handal dan baik untuk dijadikan model simulasi dengan akurasi predisi yang tinggi. Hasil penelitian ini menyarankan kepada manajemen Taman Nasional; dalam upaya mengoptimalkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan PNBP di Taman Nasional diperlukan penerapan teknologi kecerdasan buatan berbasis mahadata dengan mengintegrasikan data kinerja penerapan elemen ekowisata dan data potensi daya saing destinasi di wilayah klaster. Dalam upaya mengoptimalkan jumlah wisatawan mancanegara dan PNBP Taman Nasional juga harus didukung potensi daya saing destinasi sebagai faktor penunjang pariwisata di wilayah klaster. Optimalisasi daya saing destinasi bisa menggunakan pendekatan DMO (Destination Management Organization), yaitu suatu forum manajemen di destinasi yang menangani manajemen kunjungan (visitor management), riset atau informasi, koordinasi pemangku kepentingan pariwisata, manajemen krisis, pengembangan sumber daya manusia, keuangan, dan modal usaha, pengurusan sumber daya, kualitas pengalaman pengunjung dengan mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEcotourism Managementid
dc.subject.ddcEnvironmental Servicesid
dc.titleModel Optimasi Penerapan Elemen Ekowisata dan Daya Saing Destinasi Berbasis Inovasi Mahadata pada Taman Nasional di Indonesiaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keyworddaya saing destinasiid
dc.subject.keywordekowisataid
dc.subject.keywordinovasi dataid
dc.subject.keywordmodel optimasiid
dc.subject.keywordTaman Nasionalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record