Potensi Pengembangan Aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr) di Lahan Pasca Tambang PT Berau Coal, Kalimantan Timur
View/ Open
Date
2020Author
Samal, Istiqomah
Mansur, Irdika
Junaedi, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan pertambangan memiliki dampak positif yang dapat menghasilkan pendapatan bagi negara, namun juga menimbulkan dampak negatif berupa rusaknya tanah, hilangnya vegetasi dan satwa hingga mengganggu ekosistem, oleh karena itu perlu dilakukan reklamasi dan revegetasi. Revegetasi adalah upaya untuk memperbaiki dan mengembalikan vegetasi yang rusak akibat kegiatan tambang. PT Berau Coal telah melakukan revegetasi dengan menggunakan tanaman lokal aren (Arenga pinnata). Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman, status dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan revegetasi aren seperti adanya simbiosis FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) dengan tanaman aren yang ditanamoleh PT Berau Coal. Metode yang digunakan untuk pengambilan data keragaan pertumbuhan aren dan analisis vegetasi di sekitar tanaman aren dilakukan dengan metode Purposive Sampling with Random Start pada lokasi IPD D2, IPD C3.1 dan 2, IPD K dan IPD 6. Data keragaan yang diamati berupa data tinggi, diameter, jumlah daun serta persen hidup tanaman aren, adapun analisis vegetasi dilakukan dengan mengidentifikasi jenis pohon, pengukuran tinggi dan diameter tanaman pada plot 40 x 25 m yang sudah dibuat. Untuk mengetahui keanekaragaman spora dan kolonisasi akar dilakukan pengamatan pada tanah yang diambil dari rhizosfer aren dengan kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm. Isolasi spora menggunakan metode teknik tuang saring basah dengan sentrifugase dan spora FMA diidentifikasi dengan metode Schenk dan Perezz dan INVAM. Adapun pengambilan sampel akar juga dilakukan pada keempat titik dengan akar 4 tanaman aren per plot, pengamatan kolonisasi FMA pada akar tanaman dilakukan melalui teknik pewarnaan akar (staining) dengan metode modifikasi Clapp.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hidup aren di areal pasca tambang bervariasi antara paling rendah 19.35% di lokasi IPD C3.1 dan paling tinggi 87.1% di lokasi IPD D2. Faktor utama penyebab kegagalan kelangsungan hidup dan pertumbuhan aren yaitu kurangnya kesuburan tanah, keterbatasan naungan, gulma dan serangan hama. Hasil analisis vegetasi menunjukkan tanaman yang banyak dan bertahan tumbuh di kelima lokasi pengamatan adalah jenis johar (Cassia siamea) dengan keanekaragaman dan kemerataan jenis banyak ditemukan pada tingkat pertumbuhan pancang. Hasil identifikasi spora FMA ditemukan 3 genus FMA di lokasi pengamatan yaitu genus Glomus (15 sp), Acaulospora (3 sp) dan Gigaspora (1 sp) dengan kelimpahan spora terbanyak adalah genus Glomus sp pada kedalaman tanah 0-20 cm. Struktur FMA yang ditemukan mengkolonisasi akar tanaman aren adalah hifa, vesikula dan spora.
Collections
- MT - Forestry [1412]