dc.description.abstract | Jintan hitam atau habbatussauda (Nigella sativa L.) adalah tanaman yang dapat
digunakan sebagai tanaman obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Bagian yang
sering digunakan sebagai obat-obatan adalah biji dan minyak yang dihasilkan dari biji.
Pengembangan tanaman ini di Indonesia masih terkendala karena faktor iklim khususnya
suhu. Tanaman jintan hitam di daerah Mediterania mampu berproduksi 290-333 kg ha-1.
Produksi tanaman ini di Indonesia khususnya dataran tinggi berdasarkan hasil penelitian
mampu berproduksi 85.51-113.27 kg ha-1.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan produksi jintan hitam
dengan pemberian asam humat dan waktu panen berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di
kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cianjur, Jawa Barat Indonesia pada bulan Mei sampai
Desember 2019. Percobaan pertumbuhan tanaman dengan menggunakan rancangan acak
kelompok (RAK) satu faktor dengan pemberian asam humat (0, 1.5, 3.0, dan 4.5 ton ha-1).
Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga,
kadar hara, serapan hara, kerapatan stomata dan pigmen daun.
Fase produksi tanaman menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor dengan
pemberian asam humat (0, 1.5, 3.0, dan 4.5 ton ha-1) dan waktu panen berbeda (6, 7, 8, dan
9 minggu setelah antesis) sebagai perlakuan. Peubah yang diamati adalah jumlah kapsul total,
jumlah kapsul isi, persentase kapsul hampa, jumlah biji per kapsul, bobot biji per tanaman,
bobot 100 biji, produktivitas ha-1, bobot basah, kering tanaman, kadar, dan produksi
timokuinon, dan timol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam humat tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tanaman jintan hitam, sedangkan pada produksi tanaman pemberian
asam humat 0 sampai 3 ton ha-1 tidak menunjukkan pengaruh nyata pada jumlah kapsul total,
jumlah kapsul isi, berat biji per tanaman dan produktivitas ha-1 akan tetapi pemberian
mencapai 4.5 ton ha-1 menurunkan produksi kapsul dan biji, sedangkan pada kadar dan
produksi timokuinon dan timol pemberian asam humat tidak berpengaruh nyata. Waktu
panen terbaik adalah 6 sampai 7 minggu setelah antesis pada jumlah kapsul total, jumlah
kapsul isi dan bobot biji per tanaman akan tetapi waktu panen yang berbeda tidak
berpengaruh nyata terhadap kadar, dan produksi timokuinon, dan timol. | id |