Show simple item record

dc.contributor.advisorKurniawati, Ani
dc.contributor.advisorFaridah, Didah Nur
dc.contributor.advisorGhulahmahdi, Munif
dc.contributor.authorCahyo, Septian Dwi
dc.date.accessioned2020-12-18T02:56:10Z
dc.date.available2020-12-18T02:56:10Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104232
dc.description.abstractJintan hitam (Nigella sativa L.) merupakan tanaman obat yang berasal dari daerah mediterania yang beriklim subtropik dan banyak dibudidayakan di negaranegara Timur Tengah seperti Turki, India, Pakistan, Arab Saudi, Iran dan Mesir. Jintan hitam telah dibudidayakan di Indonesia dan beradaptasi baik hanya terbatas di tipe iklim B2. Saat ini jintan hitam yang telah dicobakan di tipe iklim B2 menggunakan enam aksesi yakni Arab Saudi, Turki, India, Kuwait, Amerika, dan Slovenia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan, produksi, kadar timokuinon dan timol beberapa aksesi Nigella sativa L. dengan waktu panen berbeda pada rezim iklim tipe D3. Percobaan di lapangan telah dilakukan pada bulan April 2019 hingga September 2019 di Desa Ngadirejo Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Analisis senyawa bioaktif dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Kimia Pangan. Departemen ITP, Fakultas Teknologi Pertanian dan Laboratorium Pascapanen, Departemen AGH, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor untuk fase vegetatif yaitu aksesi (Amerika, India, Kuwait, dan Slovenia) dan dua faktor untuk fase generatif yaitu aksesi dan waktu panen. Faktor aksesi terdiri dari 4 taraf yaitu aksesi Amerika, India, Kuwait, dan Slovenia, dan faktor waktu panen menggunakan 3 taraf yaitu 6, 7, dan 8 minggu setelah antesis, sehingga terdapat dua belas kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali, total terdapat 36 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari 10 tanaman, sehingga total terdapat 360 tanaman. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah kapsul per tanaman, jumlah kapsul total, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, estimasi produksi, kadar timokuinon dan timol. Hasil percobaan menunjukkan jintan hitam aksesi India dan Slovenia mempunyai pertumbuhan vegetatif terbaik. Aksesi India mempunyai jumlah kapsul per tanaman, bobot biji per tanaman, dan estimasi produksi tertinggi dibandingkan aksesi lain yaitu 603 kg biji ha-1. Aksesi Amerika, India, dan Kuwait beradaptasi baik di tipe iklim D3. Waktu panen 7- 8 minggu setelah antesis adalah waktu panen terbaik untuk semua aksesi. Kadar timokuinon dan timol untuk ke empat aksesi berkisar 349.64 μg g-1 - 3030.45 μg g-1 biji dan 385.56 μg g-1 - 2003.46 μg g-1 biji, dengan potensi produksinya berturut-turut adalah 0.18 kg ha-1 - 1.83 kg ha-1 dan 0.19 kg ha-1 - 0.45 kg ha-1. Tidak terdapat interaksi antara aksesi dan waktu panen untuk menghasilkan produksi biji maksimum.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomy and Horticultureid
dc.titlePertumbuhan, Produksi dan Kadar Bioaktif Beberapa Aksesi Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) dengan Waktu Panen Berbeda di Rezim Iklim Tipe D3id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIndonesiaid
dc.subject.keywordtropikaid
dc.subject.keywordtimokuinonid
dc.subject.keywordtimolid
dc.subject.keywordhabbatussaudaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record