Analisis Evaluasi Kesesuaian Agroekologi pada Lahan Gambut untuk Tanaman Nanas (Studi Kasus di Kabupaten Kampar, Riau).
View/ Open
Date
2020Author
Putra, Fiqhri Mulianda
Sitanggang, Imas Sukaesih
Sobir
Metadata
Show full item recordAbstract
Nanas adalah salah satu komoditas subsektor hortikultura di Indonesia. Produksi dan area panen nanas telah meningkat, tetapi tidak terlalu tinggi dalam lima tahun terakhir. Selain lahan mineral, lahan gambut memiliki potensi yang besar untuk ditanami nanas. Tanaman nanas menjadi salah satu tanaman ramah gambut dalam pencegahan kebakaran dan restorasi lahan gambut. Sifat dan karakteristik tanah menjadi dasar pengembangan komoditas pertanian berkelanjutan (agroekologi). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi lahan gambut yang berpotensi ditanami nanas melalui pengembangan pertanian berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas nanas. Penelitian ini menggunakan sistem inferensi fuzzy dengan pendekatan sistem inferensi fuzzy Mamdani dan Mamdani berbobot untuk faktor pembatas yang bisa diperbaiki serta memvisualisasikan hasil pada area studi Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Dataset terdiri dari 10 variabel yang dibagi menjadi dua kategori, tujuh variabel numerik (temperatur rata-rata, curah hujan, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, pH H2O, ketebalan gambut, kemiringan) dan 3 variabel kategori (tekstur tanah, drainase, kematangan gambut).
Penelitian ini menghasilkan kesesuaian agroekologi lahan gambut dengan tiga kelompok faktor pembatas yaitu iklim (temperatur rata-rata, curah hujan), tanah (retensi hara (kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, ph H2O) drainase, tekstur, lereng), dan gambut (ketebalan gambut, kematangan gambut). Untuk identifikasi kesesuaian iklim berada pada kelas cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Untuk identifikasi kesesuaian tanah menempati kelas tidak sesuai (N), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Untuk identifikasi kesesuaian gambut menempati kelas tidak sesuai (N), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Untuk identifikasi kesesuaian agroekologi lahan gambut menempati kelas tidak sesuai (N), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Penelitian ini juga melakukan identifikasi kesesuaian agroekologi lahan gambut dengan pembobotan variabel menggunakan metode Mamdani berbobot untuk variabel yang bisa diperbaiki (faktor pembatas) pada kelompok tanah (ktk, ph H2O, kb dan drainase). Hasil yang diperoleh adalah kesesuaian lahan faktor pembatas menempati kelas cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3).
Analisis kesesuaian agroekologi lahan gambut dan produktivitas hasil nanas dari budidaya di Kabupaten Kampar dalam 4 tahun terakhir menunjukkan bahwa daerah yang memiliki produktivitas tinggi memiliki kelas kesesuaian lahan yang cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Luas lahan gambut di Kampar dengan sesuai marginal (S3) adalah 52 531.36 ha, sedikit lebih besar dari pada yang cukup sesuai (S2), yaitu 49 674.15 ha. Daerah dengan kelas sesuai marginal (S3) terbesar adalah Kecamatan Tapung (18 078.96 ha) dan wilayah terkecil adalah Kecamatan Gunung Sahilan (1.33 ha). Kecamatan Kampar Kiri Hilir dengan luas 17 775.49 ha memiliki kelas kesesuaian yang cukup sesuai (S2). Studi ini menghasilkan peta kesesuaian agroekologi lahan gambut untuk nanas.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pendukung keputusan dalam meningkatkan produktivitas nanas di lahan gambut Indonesia.