Show simple item record

dc.contributor.advisorJune, Tania
dc.contributor.advisorKoesmaryono, Yonny
dc.contributor.authorAulia, Felia Rizky
dc.date.accessioned2020-11-28T06:54:39Z
dc.date.available2020-11-28T06:54:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104146
dc.description.abstractTanaman kelapa sawit berpotensi sebagai penyerap CO2 karena berkaitan dengan produksi biomassa tanaman yang tinggi dan ekspansi area perkebunan yang dinamis. Gross Primary Production (GPP) merupakan proses fotosintesis pada tanaman yang memberikan kontribusi terhadap cadangan karbon yang tersimpan dalam tanaman. Evapotranspirasi (ET), yang berkaitan erat dengan proses GPP, sebagai salah satu komponen neraca air dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kebutuhan air kelapa sawit, hal tersebut erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, sumber daya lahan, dan penanaman atau pertanian secara umum. Penerapan estimasi GPP dan evapotranspirasi menggunakan komponen penginderaan jauh dirasa dapat lebih baik tentunya untuk skala area yang luas, sehingga diaplikasikan model Breathing Earth System Simulator (BESS) untuk mengestimasi GPP dan evapotranspirasi di wilayah kajian penelitian, tower fluks perkebunan kelapa sawit PTPN VI, Batanghari, Jambi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai GPP dan evapotranspirasi pertanaman kelapa sawit menggunakan model BESS, mengidentifikasi berbagai pola dan karakteristik GPP dan ET pada periode basah dan periode kering, serta mengidentifikasi hubungan GPP dengan produktivitas tanaman kelapa sawit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hubungan yang signifikan terjadi antara ET dan GPP yang disimulasikan dari Model BESS dengan hasil pengukuran dari Eddy Correlation System, dengan p-value = 0,001 / R2 = 56% (periode basah) dan 0,01 / R2 = 45% ( periode kering) untuk ET, dan 0,005 / R2 = 49% (periode basah) dan 0,03 / R2 = 39% (periode kering) untuk GPP, meskipun output model underestimate terhadap data observasi selama periode kering. Nilai GPP dan ET tinggi selama periode basah, begitupun pada produktivitas kelapa sawit yang juga lebih tinggi selama periode basah. GPP berkontribusi signifikan terhadap produktivitas kelapa sawit, dengan korelasi tinggi (R = 70% dan p-value = 0,001) antara produktivitas dan GPP setiap 3 bulan untuk 2015-2017.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcGeophysics and Meteorologyid
dc.titleAplikasi Model Breathing Earth System Simulator (BESS) untuk Estimasi Gross Primary Production (GPP) dan Evapotranspirasi Pertanaman Kelapa Sawit (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara VI Batanghari, Jambi).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBESSid
dc.subject.keywordCO2id
dc.subject.keywordperiode keringid
dc.subject.keywordperiode basahid
dc.subject.keywordproduktivitas kelapa sawitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record