Show simple item record

dc.contributor.advisorFirdaus, Muhammad
dc.contributor.advisorPurwanto, Budi
dc.contributor.authorMurningsih, Setia
dc.date.accessioned2020-11-09T00:17:42Z
dc.date.available2020-11-09T00:17:42Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103642
dc.description.abstractPenyaluran kredit menjadi kegiatan dan sumber pendapatan utama dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Selain itu, BPR berperan sebagai lembaga intermediasi yang bertugas untuk menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Apabila penyaluran kredit BPR tidak optimal maka akan mengganggu peran BPR sebagai lembaga intermediasi dan juga mengganggu pendapatan BPR. Penyaluran kredit juga dapat dipengaruhi oleh adanya persaingan. Persaingan yang semakin kompetitif berarti bank-bank kecil mulai kuat bersaing atau penyaluran kredit tidak didominasi oleh BPR besar sehingga jumlah kredit menjadi terdistribusi. Ada faktor lain yang dianggap mempengaruhi penyaluran kredit BPR yaitu tingkat efisiensi BPR. Inefisiensi BPR akan mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan oleh BPR. BPR yang efisien akan mampu menyalurkan kredit lebih banyak dibandingkan BPR yang inefisien. Adanya persaingan pun diduga akan mempengaruhi tingkat efisiensi dari BPR. Persaingan BPR akan diukur dengan menggunakan model Boone Indicator. Nilai Boone Indicator yang semain negatif berarti persaingan yang terjadi semakin kompetitif. Tingkat efisiensi BPR sendiri diukur dengan Data Envelopment Analysis. Nilai efisiensi yang semakin tinggi menandakan tingkat efisiensi BPR semakin baik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 263 BPR. Pengujian dampak persaingan terhadap efisiensi menggunakan regresi data panel. Pengujian pengaruh persaingan dan efisiensi terhadap penyaluran kredit BPR juga menggunakan regresi data panel. Hasil Boone Indicator menyatakan bahwa BPR memiliki trend persaingan yang meningkat walaupun persaingannya kurang kompetitif. Rata-rata efisiensi BPR juga cenderung meningkat meskipun tingkat efisiensinya masih tergolong rendah. Persaingan ternyata berdampak positif signifikan terhadap tingkat efisiensi BPR. BPR yang semakin kompetitif akan meningkatkan efisiensi BPR. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Competition-Efficiency Hypotesis. Persaingan dan tingkat efisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit BPR. Ketika persaingan antar BPR menguat maka akan meningkatkan jumlah penyaluran kredit BPR. BPR dengan tingkat efisiensi yang tinggi juga akan meningkatkan jumlah penyaluran kredit BPR tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics scienceid
dc.subject.ddcManagementid
dc.titlePengaruh Persaingan dan Efisiensi pada Penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBank Perkreditan Rakyatid
dc.subject.keywordBoone Indicatorid
dc.subject.keywordData Envelopment Analysisid
dc.subject.keywordefisiensiid
dc.subject.keywordpenyaluran kreditid
dc.subject.keywordpersainganid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record