dc.description.abstract | Rancangan percobaan merupakan salah satu konsep yang sering digunakan
di bidang industri. Rancangan percobaan dilakukan untuk menentukan langkahlangkah
pelaksanaan percobaan yang sistematis sehingga hasil yang diperoleh atau
dikumpulkan berguna dalam percobaan. Percobaan yang dilakukan dengan
perancangan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik, mendapatkan
keragaman data yang kecil, serta membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang
lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan rancangan percobaan.
Percobaan di bidang industri untuk menentukan proporsi komponen pada
produk lebih sering menggunakan trial and error. Penerapan trial and error menjadi
tidak efisien untuk percobaan dengan komponen yang banyak. Rancangan
yang sering digunakan dalam pembuatan formulasi produk di industri adalah
rancangan campuran. Respon dari rancangan campuran tidak hanya dipengaruhi oleh
proporsi dari setiap rancangan tetapi dipengaruhi juga oleh variabel proses.
Kombinasi dari rancangan campuran dan variabel proses disebut rancangan
campuran variabel proses. Jika variabel proses meningkat maka jumlah percobaan
dalam rancangan campuran variabel proses juga meningkat. Salah satu cara untuk
mengurangi jumlah percobaan dengan menggunakan rancangan petak terbagi.
Rancangan ini disebut rancangan campuran variabel proses petak terbagi.
Rancangan optimal yaitu meminimumkan ragam penduga sesuai dengan
kriteria optimal. Kriteria optimal yang digunakan adalah D-optimal dan I-optimal.
Studi kasus yang digunakan adalah pembuatan cookies dengan variabel prosesnya
suhu oven masing-masing 3 taraf. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rancangan
campuran variabel proses petak terbagi menggunakan kriteria D-Optimal
dan I-Optimal pada kasus pembuatan cookies. Algoritma pada penelitian ini yang
digunakan algoritma coordinate exchange di perangkat lunak JMP.
Penelitian ini menerapkan tiga kasus dengan faktor petak utama yaitu suhu
oven dan faktor anak petak yaitu rancangan campuran. Kasus 1 melibatkan dua jenis
tepung, kasus 2 melibatkan tiga jenis tepung, dan kasus 3 melibatkan 3 bahan
yang berebeda.
Prosedur dalam melakukan rancangan campuran variabel proses petak
terbagi menggunakan kriteria D-optimal dan I-optimal. Pertama, menentukan model.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuadratik rancangan
campuran variabel proses petak terbagi. Kedua, menentukan rasio dari ragam petak
utama dengan ragam anak petak ( ). Ketiga, menyusun rancangan D-optimal
dan I-optimal untuk setiap kasus. Keempat, menghitung kriteria D-optimal dan
I-optimal. Kelima, menghitung D-efisiensi dan I-efisien. Keenam, menentukan
rancangan terbaik berdasarkan hasil D-efisiensi dan I-efisiensi. Terakhir, mengidentifikasi
keragaman dugaan respon melalui Fraction of Design Space Plot
(FDS).
Berdasarkan hasil, rancangan campuran variabel proses petak terbagi
menggunakan D-efisiensi, rancangan D-optimal merupakan rancangan yang
optimal untuk semua kasus. I-efisiensi dari rancangan I-optimal juga merupakan
rancangan yang optimal untuk semua studi kasus. Grafik FDS menunjukkan rancangan
terbaik adalah rancangan I-optimal. Nilai pada rancangan D-optimal dan Ioptimal
tidak mempengaruhi kriteria D-optimal tetapi mempengaruhi kriteria
I-optimal. Jika nilai meningkat maka kriteria I-optimal juga meningkat. | id |