Show simple item record

dc.contributor.advisorBudi R, Sri Wilarso
dc.contributor.advisorWasis, Basuki
dc.contributor.authorPurwati, Betty
dc.date.accessioned2020-08-10T02:58:05Z
dc.date.available2020-08-10T02:58:05Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103518
dc.description.abstractRotan jernang (Daemonorops draco Blume.) termasuk family Arecaceae. Rotan jernang merupakan salah satu tanaman asli Jambi dan memiliki nilai ekonomi tinggi, harga resin yang tinggi (Rp 4 000 000 – Rp 6 000 000 per kilogram). Kandungan resin yang berada pada kulit buah memiliki banyak manfaat yaitu untuk pewarna dan campuran pembuatan obat-obatan. Hal ini menyebabkan rotan jernang alam diambil semakin intensif oleh masyarakat, sehingga mengakibatkan ketersediaan di alam terus menurun dan terancam punah. Permasalahan dalam pembibitan rotan jernang ialah ketersediaan benih terbatas, produksi benih yang rendah, sifat benih rekalsitran dan pertumbuhan bibit lambat. Pupuk hayati mikoriza dan bio-organik diharapkan dapat digunakan pada kegiatan penyiapan bibit yang berkualitas di persemaian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengkaji keanekaragaman jenis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) di rizosfer rotan jernang di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, (2) Menganalisis pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula dan bio-organik terhadap pertumbuhan bibit rotan jernang, (3) Menganalisis interaksi Fungi Mikoriza Arbuskula dan bio-organik terhadap pertumbuhan bibit rotan jernang dan penyerapan hara Penelitian ini disusun dengan menggunakan percobaan faktorial rancangan acak lengkap dengan faktor pertama inokulasi FMA sebanyak 3 taraf : M0= Tanpa inokulasi FMA, M1= Inokulasi FMA koleksi laboratorium mikoriza, M2= Inokulasi FMA indigenous hasil kultur; faktor kedua adalah pemberian bio-organik: B0 = Tanpa Bio-organik, B1= Bio-organik pengenceran 5%, B2= Bio-organik pengenceran 10%, B3= Bio-organik pengenceran 15%, B4= Bio-organik pengenceran 20%. Untuk menentukan perbedaan dilakukan analisis lanjut dengan uji Duncan pada taraf 95%, data dianalisis menggunkan software SAS 9.1.3. Hasil pengamatan (tahap pertama) karakteristik FMA asal rizosfer rotan jernang menunjukkan 48 tipe spora FMA yang terdiri dari 31 tipe Glomus, 9 tipe Acaulospora, 7 tipe Scutellospora, dan 1 tipe Gigaspora. Glomus memiliki tingkat penyebaran tertinggi di kedua kedalaman yaitu kedalaman 0-20 cm dan kedalaman 20-40 cm. Kelimpahan relatif Glomus dikedua kedalaman sebesar 100 %. Hasil pengamatan (tahap kedua) pertumbuhan bibit rotan jernang (Daemonorops draco Blume.) dengan pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula dan bio-organik menunjukkan bahwa media tanam yang tidak diberi perlakuan apapun tidak mampu mendukung pertumbuhan bibit rotan jernang. Interaksi antara FMA Indegenous dan bio-organik 10% (M2B2) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tinggi, jumlah daun, diameter, biomassa total, Nisbah Pucuk Akar, Indeks Mutu Bibit, kandungan klorofil dan serapan hara (N, P dan K) kemudian disusul oleh kombinasi perlakuan FMA Inokulasi FMA koleksi Laboratorium Mikoriza dan Peningkatan Mutu Bibit dan bio-organik 15% (M1B3).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcSilvicultureid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKeanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula pada Rizosfer Rotan Jernang (Daemonorops draco Blume.) dan Potensi Pemanfaatannyaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBio-organikid
dc.subject.keywordFMAid
dc.subject.keywordPertumbuhan bibitid
dc.subject.keywordRotan Jernangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record