Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmowidi, Tri
dc.contributor.advisorPriawandiputra, Windra
dc.contributor.authorSugiman, Uci
dc.date.accessioned2020-08-03T00:37:15Z
dc.date.available2020-08-03T00:37:15Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103420
dc.description.abstractTaman Nasional Ujung Kulon merupakan kawasan lindung ekosistem hutan tropis dataran rendah, yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Informasi tentang karakteristik habitat dan struktur komunitas capung di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) saat ini masih sedikit. Struktur komunitas capung dipengaruhi oleh karakteristik habitat perairan dan kondisi riparian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan karakteristik habitat terhadap struktur komunitas capungdan melakukan inventarisasi kembali keanekaragaman capung yang ada di TNUK. Survei komunitas capung dilakukan di lima lokasi. Lokasi pengambilan data meliputi habitat kolam alami, aliran kecil di dalam hutan dan habitat sungai. Metode transek digunakan untuk mengumpulkan data capung. Dilakukan pengukuran parameter habitat yang meliputi struktur vegetasi riparian, struktur badan air dan fisikokimia air (total padatan terlarut dan konduktivitas air). Kemiripan komposisi spesies di setiap lokasi pengambilan sampel dianalisis dengan analisis kemiripan (ANOSIM) dengan metode Bray-Curtis. Spesies capung dikelompokkan berdasarkan karakteristik habitat masing-masing spesies menggunakan analisis hierarki dengan metode perhitungan ketidaksamaan euclidean dan dikelompokkan dengan metode Ward linkage. Canonical correspondence analyisis (CCA) digunakan untuk mengevaluasi efek dari parameter habitat pada struktur komunitas capung. Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengevaluasi setiap parameter habitat pada komunitas Anisoptera dan Zygoptera. Tiga puluh satu spesies capung berhasil dijumpai di kawasan Semenanjung Ujung Kulon. Delapan belas spesies merupakan anggota Subordo Anisoptera (Libellulidae dan Aeshnidae) dan 13 spesies merupakan anggota Subordo Zygoptera (Calopterygidae, Chlorocyphidae, Coenagrionidae, Euphaidae, Platycnemididae, dan Protoneuridae). Setiap habitat lokasi pengambilan sampel menunjukkan perbedaan struktur komunitas capung secara signifikan (R = 0,997, p-value 0.0016, ANOSIM dengan metode kesamaan Bray-Curtis). Berdasarkan karakteristik habitat, spesies capung di Ujung Kulon membentuk tiga kelompok. Kelompok 1 (Pseudagrion microcephalum, P. pruinosum, Libellago sumatrana, Heliocypha fenestrella, Prodasineura delicatula, P. autumnalis, Euphaea variegata, Orthetrum chrysis, O. sabina, Copera marginipes, Neurothemis ramburri) merupakan capung yang mendominasi habitat perairan mengalir yang lebih terbuka. Kelompok 2 (Vestalis luctuosa, Copera vitata, Tetrathemis irregularis, Nososticta insginis, Agrionoptera insignis, and Coeliccia membranipes) merupakan spesies capung yang meyukai habitat perairan mengalir yang teduh. Kelompok 3 (Gynacantha basigutata, Brachydiplax chlaybea, Camacinia gigantea, Nesoxenia lineata, Pantala flavescens, Tholymis tillarga, Tramea transmarina, dan Zyxomma obtusum) merupakan capung yang menyukai habitat perairan tergenang seperti kolam dengan nilai total padatan terlarut dan konduktivitas air yang tinggi. Hasil CCA menunjukkan bahwa 80% keragaman struktur komunitas capung di TNUK berhubungan dengan tipe habitat perairan, konduktivitas air, total padatan terlarut, keanekaragaman substrat perairan, lebar habitat perairan dan tutupan tajuk. Beberapa parameter habitat memisahkan sebagian besar komunitas Anisoptera dengan komunitas Zygoptera. Kelompok capung Anisoptera menunjukkan hubungan positif yang signifikan (p<0.05) dengan habitat perairan tidak mengalir, lebar perairan yang lebih luas, dan nilai konduktivitas serta total padatan terlarut air yang tinggi. Sementara spesies capung Zygoptera lebih menyukai habitat perairan yang mengalir. Kompleksitas substrat yang tinggi memiliki efek positif terhadap keberadaan Zygoptera dan memiliki efek negatif terhadap Anisoptera. Tutupan tajuk tidak memisahkan komunitas capung Anisoptera dengan Zygoptera. Berdasarkan parameter tutupan tajuk, komunitas capung bisa dikelompokkan sebagai capung yang menyukai habitat teduh dan habitat yang lebih terbuka. Penelitian ini memberikan informasi terbaru bahwa kekayaan spesies capung di TNUK sebanyak 43 spesies dan keanekaragaman struktur komunitas capung dipengaruhi oleh karakter habitat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Biosciencesid
dc.subject.ddcDragonflyid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBantenid
dc.titleKarakteristik Habitat Capung Dewasa di Hutan Tropis Dataran Rendah Ujung Kulon.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnisopteraid
dc.subject.keywordOdonataid
dc.subject.keywordriparianid
dc.subject.keywordstruktur komunitasid
dc.subject.keywordZygopteraid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record