dc.description.abstract | Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan
atau minuman yang terkontaminasi. Ketika menginfeksi manusia, bakteri ini akan
mengeluarkan enterotoksin yang menyebabkan cairan dalam tubuh keluar dalam
jumlah banyak dengan muntah atau diare. Bakteri ini kemudian akan keluar
bersaman feses. Bakteri V. cholerae yang baru keluar dari sistem pencernaan
manusia mempunyai infektivitas tinggi atau bersifat hyperinfectious. Dalam
hitungan jam bakteri ini akan meluruh menjadi less infectious atau infeksi lemah.
Jika tidak ditangani dengan cepat, kolera dapat menyebabkan kematian bagi
penderitanya. Peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang memadai memainkan
peranan penting dalam mencegah penyebaran penyakit kolera. Selain itu,
vaksinasi akan melengkapi langkah pencegahan penularan penyakit tersebut. Jika
sudah terserang kolera, maka diperlukan pengobatan dengan cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi model penyebaran penyakit
kolera terdahulu. Model yang telah dimodifikasi akan ditentukan titik tetap dan
bilangan reproduksi dasar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
menganalisis kestabilan titik tetap dan analisis sensitivitas untuk menentukan
parameter yang sensitif atau berpengaruh pada dinamika sistem. Selanjutnya,
dilakukan simulasi numerik untuk mengilustrasikan dinamika penyebaran
penyakit kolera. Pada penelitian ini, populasi manusia dibagi ke dalam tiga
kompartemen, yaitu individu rentan, individu tervaksin, individu terinfeksi.
Sedangkan populasi patogen dibagi menjadi dua kompartemen yang terdiri dari
bakteri hyperinfectious dan bakteri less infectious.
Hasil analisis terhadap sistem menunjukkan bahwa terdapat dua titik tetap,
yaitu titik tetap tanpa penyakit dan titik tetap endemik. Titik tetap tanpa penyakit
akan bersifat stabil asimtotik lokal jika , sedangkan titik tetap endemik
akan berifat stabil asimtotik lokal jika . Hasil simulasi numerik
menunjukkan hasil yang sesuai dengan hasil analitik.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa parameter laju bakteri
hyperinfectious yang tercerna individu rentan ( ) memiliki pengaruh positif
terhadap nilai . Artinya, semakin besar nilai maka nilai akan semakin
besar. Peningkatan nilai mengakibatkan jumlah populasi individu terinfeksi
meningkat, sehingga penyakit akan mewabah. Adapun parameter laju vaksinasi
( ), laju pengobatan ( ), dan laju kematian bakteri karena sanitasi ( ) memiliki
pengaruh negatif terhadap nilai . Artinya, semakin besar nilai , , dan ,
maka nilai akan semakin kecil dan jumlah populasi individu terinfeksi akan
menurun sehingga penyakit akan hilang dari populasi. | id |