Ekobiologi sebagai dasar pengelolaan ikan endemik opudi (Telmatherina prognatha Kottelat, 1991) di Danau Matano, Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
2020Author
Chadijah, Andi
Sulistiono
Haryani, Gadis Sri
Affandi, Ridwan
Mashar, Ali
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan Telmatherina di D. Matano dikenal oleh masyarakat dengan sebutan
ikan opudi. Terdapat sembilan jenis ikan dari famili Telmatherinidae yang
penyebarannya cukup luas namun jumlahnya sedikit. Ikan opudi (Telmatherina
prognatha) tergolong dalam spesies yang rawan punah (vulnerable spesies) yang
keberadaanya rentan dan patut untuk dijaga kelestariannya. Oleh karena itu
diperlukan langkah nyata untuk melestarikan biota tersebut. Penelitian ini
dilakukan bertujuan untuk menentukan karakteristik habitat ikan opudi,
memvalidasi jenis ikan opudi (T. prognatha), mengidentifikasi makanan ikan opudi
(T. prognatha), dan menganalisis pertumbuhan dan reproduksi ikan opudi (T.
prognatha) di Danau Matano. Penelitian dilakukan di Danau Matano, Kabupaten
Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sampling dilakukan sekali setiap bulan selama satu
tahun yaitu mulai bulan Maret 2018 sampai dengan Februari 2019.
Fluktuasi parameter fisik kimia perairan tidak begitu besar selama periode
penelitian. Kondisi perairan di setiap stasiun penelitian tidak berbeda secara
signifikan. Pada umumnya kondisi fisik perairan ini masih dalam kondisi yang baik
dan mendukung kehidupan ikan di Danau Matano. Karakteristik habitat di stasiun
1 ditandai dengan tingginya nilai kekeruhan perairan. Karakter yang sama pada
stasiun 2, 3, 4 dan 6 dengan penciri DO, suhu, dan pH yang berkorelasi positif dan
kuat. Pada stasiun 5 yang merupakan outlet dari Danau Matano dicirikan dengan
tingginya nilai TDS.
Hasil analisis 21 karakter morfometrik ikan T. prognatha jantan dan betina
menunjukkan bahwa populasi ikan T. prognatha di D. Matano merupakan satu
kelompok populasi dengan karakter yang paling berpengaruh pada ikan jantan
diantaranya adalah PT, PB, PDSP2, PSP2, PDSA, PSA, PSD, PS, TK, DM dan
untuk ikan betina adalah PT, PB, PBE, PDSP 1, PSP 1, PDSP 1, PDSP 2, PSP 2,
PSD, PS, TK, PK, DM PMSD. Persentase kemiripan masing-masing pada ikan
jantan dan betina yaitu ³97.56% dan ³85.33%. Ikan opudi dari tiga lokasi
penelitian di Danau Matano berdasarkan marka gen CO1 memiliki hubungan
kekerabatan yang sangat tinggi dengan jarak genetik 0.003-0.005 sehingga tiga
lokasi tersebut merupakan satu unit populasi.
Jenis makanan alami ikan opudi (T. prognatha) di Danau Matano terdiri atas
potongan insekta, serasah dan plankton (Nitzschia, Navicula dan Eunotia). Ikan
opudi (T. prognatha) aktif makan pada dua stasiun yaitu stasiun P. Salonsa dan
Utuno. Pada ikan jantan persentase makanan tertinggi yaitu potongan insekta
sebesar 58% diikuti oleh serasah sebesar 13% dan plankton jenis Nitzschia sebesar
dan Eunotia sebesar 11% sedangkan pada ikan betina persentase tertinggi yaitu,
potongan insekta sebesar 33%, Navicula dan serasah sebesar 17% serta Nitzschia
sebesar 13%. Ikan opudi (T. prognatha) merupakan jenis ikan omnivora cenderung
insektivora.
ii
Model hubungan panjang bobot ikan opudi (T. prognatha) untuk jantan dan
betina masing-masing W= 0.000020L2.7844 dan W=0.000078L2.4455 dengan pola
pertumbuhan alometrik negatif dengan rata-rata faktor kondisi relatif masingmasing
1.0069±0.12 dan 1.0074±0.13. Sedangkan bentuk persamaan pertumbuhan
untuk ikan jantan Lt=76.50[1-e-0.46(t+0.47)] dan ikan betina Lt=74.05[1-e-0.51(t+0.52)].
Penelitian ini menunjukkan bahwa nisbah kelamin ikan opudi (T. prognatha)
tidak seimbang yaitu 1.4:1. Ukuran pertama kali matang gonad untuk ikan jantan
dan betina masing-masing 57.31 mm dan 45.16 mm, dengan jumlah telur berkisar
77-299 butir dan memijah secara bertahap. Puncak pemijahan terjadi pada bulan
Februari-April dengan daerah pemijahan yaitu di sekitar area P. Salonsa dan Utuno.
Collections
- DT - Fisheries [725]