Show simple item record

dc.contributor.advisorM Sinaga, Bonar
dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorKariyasa, I Ketut
dc.contributor.authorSebayang, Veralianta BR
dc.date.accessioned2020-08-03T00:21:51Z
dc.date.available2020-08-03T00:21:51Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103359
dc.description.abstractJagung merupakan komoditas pangan yang strategi selain beras. Komoditas jagung penting karena banyak digunakan oleh rumahtangga, peternak mandiri dan industri pengolahan jagung seperti industri pakan dan pangan. Indonesia dengan jumlah penduduk yang tinggi dan pesatnya pertumbuhan industri peternakan, industri pakan dan industri pangan, menjadi alasan utama pemerintah memprioritaskan pengembangan jagung. Neraca perdagangan jagung masih defisit karena produksi belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga perlu impor jagung. Produksi jagung dalam negeri semakin dibutuhkan karena volume perdagangan jagung dunia yang kecil (thin market). Perubahan faktor eksternal yaitu pola produksi dan konsumsi negara eksportir dan importir jagung dunia dapat berdampak negatif terhadap pelaku industri jagung di Indonesia, sehingga perlu diantisipasi dengan kebijakan domestik. Tujuan penelitian adalah menganalisis (1) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, permintaan dan perdagangan jagung, pakan, dan pangan di pasar domestik dan dunia, (2) dampak faktor eksternal dan kebijakan domestik terhadap penawaran dan permintaan jagung, pakan, dan pangan di pasar domestik dan dunia, dan (3) dampak faktor eksternal dan kebijakan domestik terhadap kesejahteraan pelaku industri jagung di Indonesia. Model dibangun sebagai sistem persamaan simultan terdiri dari 45 persamaan, dimana 32 persamaan struktural dan 13 persamaan identitas. Menggunakan data sekunder periode waktu tahun 1986-2017 dan model diestimasi dengan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Simulasi dampak faktor eksternal dan kebijakan domestik dilakukan pada periode historis tahun 2013 – 2017. Hasil estimasi menunjukkan bahwa luas areal panen jagung dipengaruhi oleh harga jagung tingkat petani, harga pupuk dan upah buruh tani, meskipun responnya inelastis pada jangka pendek dan jangka panjang. Produktivas jagung dipengaruhi oleh jumlah penggunaan pupuk dan jumlah penggunaan benih hibrida dan responnya inelastis pada jangka pendek. Permintaan jagung rumahtangga dipengaruhi oleh harga jagung tingkat konsumen, sedangkan permintaan jagung peternak mandiri dipengaruhi oleh harga jagung tingkat pedagang besar dan harga pakan, tetapi responnya inelastis. Permintaan pakan dipengaruhi harga pakan dan populasi ternak, sedangkan permintaan pangan dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia dan responnya elastis pada jangka panjang. Industri pakan dan pangan mengkonsumsi jagung dari dua sumber yaitu pasar domestik dan impor, dimana jagung dari sumber domestic dan impor saling bersubstitusi. Permintaan jagung industri pakan yang bersumber dari domestik dipengaruhi oleh harga jagung di tingkat pedagang besar dan harga impor jagung, sedangkan yang bersumber dari impor dipengaruhi oleh harga impor jagung, harga jagung di tingkat pedagang besar dan krisis ekonomi. Permintaan jagung industri pangan yang bersumber dari domestik dipengaruhi oleh harga jagung tingkat pedagang besar dan kapasitas produksi industri pangan, sedangkan yang bersumber dari impor dipengaruhi oleh harga impor jagung. Impor jagung negara importir dipengaruhi oleh harga jagung dunia dan GDP negara pengimpor. Ekspor jagung negara pengekspor dipengaruhi oleh harga jagung dunia dan produksi negara pengekspor. Dampak perubahan kondisi eksternal (penurunan produksi jagung Amerika Serikat, peningkatan GDP Jepang dan depresiasi nilai tukar rupiah) terhadap kinerja perdagangan, dimana penerimaan ekspor pakan dan pangan meningkat tetapi pengeluaran impor jagung juga meningkat lebih besar, sehingga defisit neraca perdagangan meningkat. Dampak perubahan kondisi eksternal terhadap kesejahteraan pelaku industri jagung, dimana surplus produsen petani jagung dan konsumen pakan meningkat, sedangkan surplus konsumen jagung rumahtangga, peternak mandiri, industri pakan, industri pangan dan konsumen pangan menurun, sehingga kesejahteran masyarakat (net surplus) menurun. Kebijakan domestik penurunan tarif impor jagung dan peningkatan produktivitas jagung berdampak terhadap penurunan penerimaan ekspor pakan dan pengeluaran impor jagung, sedangkan penerimaan ekspor pangan meningkat, sehingga defisit neraca perdagangan menurun. Dampak kebijakan penurunan tarif impor jagung dan peningkatan produktivitas jagung terhadap kesejahteraan pelaku industri, dimana surplus produsen petani jagung dan konsumen pakan menurun, sedangkan surplus konsumen jagung rumahtangga, peternak mandiri, industri pakan, industri pangan dan konsumen pangan meningkat, sehingga kesejahteran masyarakat meningkat. Kebijakan subsidi harga pupuk urea dan benih hibrida berdampak terhadap penurunan pengeluaran impor jagung dan peningkatan penerimaan ekspor pakan dan pangan, sehingga defisit neraca perdagangan menurun. Dampak kebijakan subsidi harga pupuk urea dan benih hibrida terhadap kesejahteraan pelaku industri, dimana produsen petani jagung menurun sedangkan surplus konsumen jagung rumahtangga, peternak mandiri, industri pakan, industri pangan, konsumen pakan dan konsumen pangan meningkat, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Kebijakan peningkatan harga acuan pembelian jagung berdampak terhadap peningkatan surplus seluruh pelaku industri jagung (better-off), sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Dampak faktor eksternal (penurunan produksi jagung Amerika Serikat, peningkatan GDP Jepang dan depresiasi nilai tukar rupiah) yang diantisipasi oleh kebijakan domestik berdampak terhadap peningkatan surplus konsumen jagung rumahtangga, peternak mandiri, industri pakan, industri pangan dan konsumen pangan, sedangkan surplus konsumen pakan menurun. Dampak faktor eksternal yang diantisipasi dengan kebijakan penetapan harga acuan pembelian jagung akan meningkatkan surplus produsen petani jagung.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcDomestic policyid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleDampak Faktor Eksternal dan Kebijakan Domestik terhadap Industri Jagung di Indonesiaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordindustri jagungid
dc.subject.keywordfaktor eskternalid
dc.subject.keywordkebijakan domestikid
dc.subject.keywordperdaganganid
dc.subject.keywordkesejahteraanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record