Show simple item record

dc.contributor.advisorWardiatno, Yusli
dc.contributor.advisorParartono, Tri
dc.contributor.advisorSoewardi, Kadarwan
dc.contributor.authorDarmarini, Ananingtyas Septia
dc.date.accessioned2020-08-03T00:16:57Z
dc.date.available2020-08-03T00:16:57Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103338
dc.description.abstractEkosistem mangrove Lubuk Damar merupakan ekosistem dengan fungsi yang sangat komplek. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh alih fungsi lahan dan penebangan hutan secara liar. Degradasi ekosistem ini diduga memberikan dampak terhadap penurunan produktifitas ekosistem mangrove yang berakibat penurunan produksi sumber daya ikan. Perbaikan pengelolaan secara tepat sangat diperlukan melalui pemahaman proses alami ekosistem secara menyeluruh dengan pendekatan struktur trofik. Struktur trofik dapat memberikan gambaran kondisi ekosistem yang didasarkan pada jejaring makanan. Pengelolaan harus dilakukan dengan terintegrasi agar dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan manusia dan ekosistem tetap dalam keberlanjutan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap struktur ekologi ekosistem mangrove dan menyusun struktur trofik dengan pendekatan analisis isotop stabil dan keseimbangan biomassa sebagai dasar pengelolaan sumberdaya ikan di perairan pesisir Lubuk Damar, Seruway, Aceh Tamiang. Pendekatan dilakukan secara bertahap. Tahapan tersebut untuk mengetahui struktur komunitas flora fauna ekosistem mangrove, analisis isotop stabil dengan 13C dan 15N serta kesimbangan biomassa menggunakan software ecopath 6.5. Jenis spesies mangrove yang masih ditemui 12 spesies yaitu Acrostichum aureum, Acanthus ilicifolius, Aegiceras floridum, Avicennia alba, Bruguiera sexangula, Bruguiera parviflora, Excoecaria agallocha, Lumnitzera sp., Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Xylocarpus granatum. Struktur vegetasi mangrove Lubuk Damar digolongkan dalam kondisi rusak, tetapi berpotensi mampu beregenerasi secara alami. Tingkat kerapatan tertinggi terdapat pada tingkat pertumbuhan semai yang menunjukkan ekosistem mangrove ini sedang melakukan regenerasi vegetasi. Berdasarkan indeks nilai penting (INP) vegetasi mangrove yang memiliki nilai terbesar secara berurut adalah A. floridum, S. alba, E. agallocha. Lokasi penelitian mempunyai tipe tanah liat berpasir (sandyloam), dengan ukuran butiran pasir dominan adalah pasir halus. Makrozoobentos yang ditemukan terdiri dari 11 filum yaitu; Polychaeta, Platyhelminthes, Sipuncula, Brachiopoda, Nemertina, Moluska, Arthropoda, Cnidaria dan Echinodermata. Jumlah jenis terdiri dari 259 species, indeks keanekaragan (H’) tertinggi 4.37 dan kelimpahan rata-rata makrozoobentos yaitu 5.675 ind/m2. Jenis ikan terdiri dari 2 filum, 2 kelas, 34 famili, 43 genus dan 46 spesies. Jejaring makanan yang terbentuk merupakan gabungan hasil analisis isotop stabil 13C dan 15N dan keseimbangan biomassa. Jejaring makanan gabungan menyajikan kondisi yang sebenarnya berdasarkan kondisi di lokasi penelitian. Keterkaitan produsen dengan konsumen memberikan pengaruh terhadap keberadaan ikan yang berdampak terhadap produktifitas di perairan Lubuk Damar. Produsen dalam ekosistem memiliki peran terhadap aliran energi ke tingkat trofik diatasnya. Demikian juga dengan produktifitas sekunder yang diisi oleh makrozoobentos, memberikan informasi adanya ketergantungan antar spesies di tingkat trofik yang sama ataupun ke tingkat trofik berikutnya. Komunitas ikan pada tingkat trofik tinggi tergantung terhadap keberadaan tingkat trofik dibawahnya. Secara umum substrat, daun mangrove, fitoplankton dan detritus berlaku sebagai sumber makanan langsung ke makrozoobentos dan ikan. Makrozoobentos menjadi sumber makanan bagi ikan dan makrozoobentos itu sendiri. Berdasarkan tingkat trofik hubungan saling memakan terjadi dari tingkat trofik tinggi memangsa tingkat trofik rendah demikian pula sebaliknya. Selain itu terjadi beberapa jenis organisme yang spesialis mengkonsumsi jenis tertentu dan organisme yang memangsa dibanyak tingkatan trofik. Sumber daya ikan khususnya di daerah pesisir agar pemanfaatannya tetap lestari harus dikelola dengan baik. Pengelolaan sumber daya ikan berbasis struktur trofik ekosistem mangrove memberikan peluang pengelolaan berbasis ekologi. Harapannya pemanfaatan yang dilakukan memberi kemanfaatan secara berkelanjutan. Berdasarkan hubungan antar organisme pada jejaring makanan ekosistem mangrove Lubuk Damar digambarkan bahwa serasah mangrove dan detritus di area ini menjadi dasar jejaring makanan. Pengelolaan ekosistem mangrove harus mempertimbangkan ekosistem mangrove sebagai fungsinya yaitu (1) daerah asuhan, (2) penyedia nutrisi yang dialirkan ke perairan sekitarnya, (3) dasar jejaring makanan ekosistem mangrove itu sendiri dan perairan laut, dan (4) mempertahankan kompleksitas jejaring makanan dan keanekaragaman flora fauna. Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan penanaman kembali kawasan mangrove Lubuk Damar dengan mempertimbangan keanekaragaman jenis mangrove dan pengelolaan secara bersama antara pemerintah, masyarakat dan akademik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquatic resourcesid
dc.subject.ddcFish resourcesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKajian Struktur Trofik Ekosistem Mangrove sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Perairan Pesisir Lubuk Damar, Seruway, Aceh Tamiangid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordIndeks Nilai Pentingid
dc.subject.keywordisotop stabilid
dc.subject.keywordecopathid
dc.subject.keywordjejaring makananid
dc.subject.keywordtingkat trofikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record