Show simple item record

dc.contributor.advisorBahtiar, Effendi Tri
dc.contributor.advisorRahayu, Istie Sekartining
dc.contributor.authorNoviana, Ria
dc.date.accessioned2020-07-29T06:25:37Z
dc.date.available2020-07-29T06:25:37Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103321
dc.description.abstractCooling tower merupakan suatu konstruksi yang didesain untuk mendinginkan mesin dan aliran fluida di dalam mesin dengan cara menurunkan suhu air pada suatu industri khususnya dalam Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Bahan baku yang sering digunakan menurut Cooling Tower Institute Standard (CTI Standard) adalah kayu redwood (Sequoia sempervirens) dan Douglas fir (Pseudotsuga menziesii) yang berasal dari Amerika Utara. Kayu lokal diharapkan mampu menggantikan kedua kayu tersebut mengingat spesies kayu yang ada di Indonesia sangat beragam, sehingga dapat menurunkan biaya ekonomi dan lebih praktis. Kayu mahoni (Swietenia sp.) dipilih untuk menggantikan kedua kayu tersebut. Pengawetan menggunakan bahan pengawet Alkaline Copper Quaternary (ACQ) dengan konsentrasi 5% melalui metode impregnasi vakum-tekan-vakum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi kayu, efektivitas pengawet ACQ terhadap kayu (retensi dan penetrasi), pengaruh pengawetan kayu terhadap sifat fisis, sifat mekanis, ketercucian pengawet ACQ dan ketahanan kayu terhadap rayap tanah, nilai tegangan ijin kayu beserta analisis kelayakan kayu sebagai komponen cooling tower sesuai dengan standar CTI sehingga dapat diperkirakan kelayakan dan masa pakai kayu mahoni untuk konstruksi cooling tower. Penentuan nilai tegangan ijin menggunakan distribusi parametrik dan non-parametrik sehingga diketahui sebaran data yang dihasilkan dan nilai tegangan ijin terbaik. Nilai tegangan ijin kayu mahoni dibandingkan dengan nilai tegangan ijin kayu redwood dan Douglas fir yang telah ditetapkan dalam standar CTI dan penelitian sebelumnya. Nilai tegangan ijin yang diperoleh menunjukkan bahwa kayu mahoni memiliki potensi digunakan sebagai konstruksi coling tower. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai retensi yaitu sekitar 12.89%, sedangkan nilai penetrasi copper sebesar 39.14% dan quats sebesar 44.75%. Nilai retensi memenuhi standar sedangkan penetrasi tidak. Nilai kehilangan berat kayu pada proses ketercucian kayu dengan menggunakan air suhu 51 ℃ lebih besar dibandingkan dengan menggunakan air dengan suhu ruangan. Kadar air kayu mahoni turun setelah dilakukan pengawetan, sedangkan nilai berat jenis dan kerapatan meningkat. Pengawet ACQ yang digunakan efektif dalam melindungi kayu dari serangan mikroorganisme maupun rayap. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya bekas gigitan rayap ataupun jamur yang menempel pada kayu mahoni. Uji T (T-test) dengan ragam sama (Two-Sample Assuming Equal Variances) digunakan untuk mengetahui pengaruh pengawet ACQ terhadap masing-masing pengujian dan hasil yang diperoleh bervariasi pada setiap pengujian.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.subject.ddcCooling Towerid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKarakteristik dan Ketahanan Kayu Mahoni (Swietenia sp.) Terimpregnasi Alkaline Copper Quaternary sebagai Kontruksi Cooling Towerid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordACQid
dc.subject.keywordCooling towerid
dc.subject.keywordkarakteristikid
dc.subject.keywordketahanan kayuid
dc.subject.keywordketercucianid
dc.subject.keywordpengawetanid
dc.subject.keywordtegangan ijinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record