Show simple item record

dc.contributor.authorSurbakti, Pengalamen
dc.date.accessioned2010-05-03T03:54:44Z
dc.date.available2010-05-03T03:54:44Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10328
dc.description.abstractKemiskinan rumahtangga pada komunitas adat terpencil (KAT) di Desa Simerpara berdampak pada ketidakberdayaan masyarakat untuk mengakses basis kekuatan sosial. Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) diwujudkan melalui pembangunan sarana jalan, sekolah, pemukiman, pelatihan dan bantuan ekonomi produktif. Pemberdayaan dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan KAT dalam aspek jasmani, rohani, dan sosial. Namun disadari bahwa terbatasnya sarana dan prasarana, sumber daya manusia membuat upaya tersebut menjadi kurang optimal. Program PKAT memberi gambaran bagaimana upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan rumahtangga miskin serta kendala yang mereka hadapi. Masalah kajian adalah sejauhmana rumahtangga-rumahtangga memberdayakan diri melalui PKAT. Sejauhmana fasilitas PKAT mendukung kesejahteraan rumahtangga di Desa Simerpara. Tujuan kajian untuk memahami pola kerja PKAT terhadap rumahtangga di KAT. Melakukan evaluasi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di KAT. Merumuskan program untuk penanggulangan kemiskinan. Pengumpulan data dilakukan secara partisipatif melalui wawancara, diskusi kelompok terfokus, pengamatan berperan serta (FGD) dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Sumber data adalah warga penerima bantuan dan pelaksana program. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemiskinan rumahtangga disebabkan faktor keterbatasan rumahtangga dalam menjangkau pelayanan sosial. Kegiatan PKAT ditujukan untuk untuk penanggulangan kemiskinan. Bantuan coklat dikembangkan dua rumahtangga sebanyak 650 batang, 10 rumahtangga mengembangkan pemeliharaan ternak ayam, warga pemukiman membuka lahan 10 ha di Penggegen, keluarga membayar iuran sekolah untuk biaya operasional kegiatan belajar dan masyarakat memanfaatkan balai sosial untuk tempat musyawarah dan kegiatan acara adat. Berdasarkan analisis Friedmann, kemampuan rumahtangga dalam mengakses bantuan program PKAT, Beberapa bantuan program belum dapat meningkatkan kesejahteraan rumahtangga karena bantuan bibit coklat butuh waktu 3 tahun untuk dapat dipanen, alat ketrampilan tidak dapat dioperasikan, percontohan ternak kambing, bebek dan ikan tidak dapat berkembang karena terkena penyakit dan serangan binatang liar, bantuan pupuk tidak dapat meningkatkan hasil pertanian. Bantuan pemukiman, rehabilitasi rumah, balai sosial memberikan rasa aman dan perlindungan bagi keluarga. Percontohan ternak ayam, jaminan hidup, pembangunan jalan dan sekolah dasar mendukung kesejahteraan rumahtangga dan meningkatkan sumber daya manusia. Program PKAT di Desa Simerpara masih bersifat sentralistik dengan gaya top down, bantuan ekonomi produktif belum memenuhi substansi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kegiatan diskusi kelompok terfokus (FGD) Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dilaksanakan bersama warga di Desa Simerpara dapat disusun Rencana Kegiatan Program Peningkatan Ekonomi, Kesehatan, dan Sumber Daya Manusia KAT.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePenanggulangan Kemiskinan Melalui Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencilid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record