Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardjo
dc.contributor.advisorSyahyuti
dc.contributor.advisorTjitropranoto, Prabowo
dc.contributor.authorSuryanti, Reni
dc.date.accessioned2020-07-27T03:36:30Z
dc.date.available2020-07-27T03:36:30Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103202
dc.description.abstractLemahnya kapasitas berusaha peternak ayam ras pedaging menyebabkan peternak tidak mampu menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan dan keberlanjutan usaha. Upaya peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui penyuluhan pada kemitraan usaha peternakan ayam ras pedaging yang dilakukan oleh pihak swasta. Kemitraan mewajibkan perusahaan inti untuk melakukan pembinaan terhadap peternak dengan melakukan pendampingan dan penyuluhan. Upaya peningkatan kapasitas peternak tersebut dapat terwujud bila penyuluh swasta memiliki kompetensi yang memadai sehingga mampu menjalankan peran sebagai seorang penyuluh. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran penyuluh swasta dalam mengembangkan usaha peternakan ayam ras pedaging, (2) menganalisis pengaruh peran penyuluh swasta dan beberapa faktor terpilih lainnya terhadap penguatan kapasitas usaha peternak ayam ras pedaging (3) menganalisis keberlanjutan usaha peternakan ayam ras pedaging dan (4) merumuskan strategi penyuluhan oleh penyuluh swasta dalam upaya menguatkan kapasitas usaha peternak guna mendorong keberlanjutan usaha. Penelitian lapang dilakukan di Kabupaten Bogor dan Sukabumi pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2018. Penelitian ini merupakan penelitian campuran metode kuantitatif dengan metode kualitatif (mixed methods). Jenis metode campuran yang digunakan adalah embeded concurrence, di mana penelitian kualitatif melekat pada penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah 646 orang peternak ayam ras pedaging yang melakukan usaha dengan pola kemitraan di Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Jumlah sampel sebanyak 247 orang peternak yang ditentukan dengan rumus Slovin dan batas kesalahan lima persen. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling dengan kluster peternak di dua kabupaten. Penentuan jumlah sampel dari setiap kabupaten dilakukan secara proporsional, sehingga jumlah sampel diperoleh sebanyak 110 di Kabupaten Bogor dan 137 di Kabupaten Sukabumi. Variabel independen adalah X1 karakteristik peternak (umur peternak, tingkat pendidikan formal peternak, tingkat pendapatan peternak, lama beternak, populasi ternak dan tingkat kekosmopolitan), X2 kompetensi penyuluh swasta (kompetensi teknis, manajerial, pembelajaran, interaksi sosial, kewirausahaan sosial, kemitraan, pemasaran), X3 karakteristik lingkungan sosial (nilai sosial budaya, keterlibatan keluarga, peran tokoh masyarakat, peran organisasi peternak, aset ekonomi, akses tenaga ahli dan pasar), X4 sumber informasi (penyuluh pemerintah, penyuluh swadaya, media konvensional dan media cyber). Variabel dependen adalah Y1 peran penyuluh swasta (peran sebagai edukator, komunikator, konsultan, fasilitator, motivator, dinamisator dan organisator), Y2 kapasitas peternak (kemampuan teknis, manajerial, kewirausahaan, kemitraan, dan mengatasi masalah) dan Y3 keberlanjutan usaha (keberlanjutan ekonomi, ekologi dan sosial). Data terkumpul dalam skala Linkert yang dimodifikasi menjadi empat tingkatan yang merupakan pernyataan sikap dan tanggapan terhadap fenomena. Jawaban responden berupa data berskala ordinal ditransformasi menjadi data berskala interval. Analisis kuantitatif menggunakan analisis deskriptif, analisis inferensia berupa regresi, korelasi dan analisis multivariat SEM. Analisis kualitatif dilakukan mengacu pada model Miles dan Huberman dengan cara mereduksi data, data display dan verifikasi. Hasil penelitian, pertama, peran penyuluh swasta dipengaruhi secara negatif oleh tingkat pendapatan dan tingkat kekosmopolitan serta dipengaruhi secara positif oleh kompetensi penyuluh swasta dan lingkungan sosial. Kedua, kompetensi penyuluh swasta yang mempengaruhi peran penyuluh swasta adalah kompetensi teknis, manajerial, pembelajaran, interaksi sosial dan kemitraan. Kapasitas berusaha peternak dipengaruhi secara positif oleh pendidikan formal, dan karakteristik lingkungan sosial, peran penyuluh swasta dan dipengaruhi secara negatif oleh sumber informasi. Ketiga, keberlanjutan usaha peternakan ayam ras pedaging pada kondisi lemah. Pada dimensi ekonomi 30,8 persen peternak memiliki keberlajutan rendah dengan rataan skor 60,9 dan dimensi ekologi 30,9 persen peternak pada keberlanjutan tingkat rendah dengan rataan skor 55,7, sedangkan dimensi sosial sebanyak 31,2 persen termasuk kategori rendah dengan rataan skor 33,7. Keberlanjutan usaha dipengaruhi oleh kapasitas berusaha peternak yaitu kapasitas teknis peternak. Keempat, berdasarkan hasil analisis SEM dan data kualitatif, setidaknya terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan peran penyuluh swasta, yaitu (1) penguatan pemahaman penyuluh swasta tentang penyuluhan; (2) peningkatan kesadaran perusahaan inti tentang pentingnya penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga teknis mereka (penyuluh swasta); (3) peningkatan peran pemerintah terutama pemerintah daerah sebagai regulator dan fasilitator pembangunan di daerah; dan (4) meningkatkan komitmen peternak untuk berusaha dengan baik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kuantitas yang ditargetkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcDevelopment counselingid
dc.titlePeran Penyuluh Swasta dalam Penguatan Kapasitas Berusaha Peternak Ayam Ras Pedagingid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordkapasitas berusahaid
dc.subject.keywordkemitraanid
dc.subject.keywordpeternak ayam ras pedagingid
dc.subject.keywordpenyuluh swastaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record