Show simple item record

dc.contributor.advisorWulandari, Arum Sekar
dc.contributor.advisorSuharsi, Tatiek Kartika
dc.contributor.authorNurhayani, Ferawati Oktia
dc.date.accessioned2020-07-17T03:06:59Z
dc.date.available2020-07-17T03:06:59Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103112
dc.description.abstractCananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson forma genuina merupakan salah satu anggota famili Annonaceae yang memiliki banyak manfaat bagi manusia seperti bahan konstruksi bangunan, kosmetik, parfum, dan obat-obatan. Upaya penanaman perlu dilakukan untuk mempertahankan keberadaannya di alam. Perbanyakan tanaman kenanga ylang-ylang banyak dilakukan secara generatif, sehingga membutuhkan produksi benih yang bermutu. Benih kenanga ylang-ylang juga memiliki proses perkecambahan yang lama dan viabilitas benih rendah, sehingga dapat menjadi hambatan dalam pelaksanaan penanamannya. Penelitian yang dilakukan terdiri atas 3 tujuan yaitu (1) mengkaji morfologi dan anatomi bunga, buah, dan benih kenanga ylang-ylang, (2) mengkaji pengaruh letak benih dalam buah terhadap viabilitas benih kenanga ylang-ylang, (3) menentukan teknik pematahan dormansi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perkecambahan benih kenanga ylang-ylang. Penelitian pertama merupakan penelitian morfologi dan anatomi bunga, buah, dan benih kenanga ylang-ylang. Pengamatan morfologi dilakukan pada sampel yang masih segar, sedangkan pengamatan anatomi dilakukan pada preparat awetan yang telah dibuat. Bunga kenanga ylang-ylang termasuk bunga lengkap dan sempurna. Putik bunga memiliki satu bakal buah yang berisi 8 – 12 bakal biji, sedangkan benang sari memiliki polen yang banyak. Lapisan perikarp buah dibedakan menjadi tiga zona yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Embrio benih berukuran kecil (±1 mm) dan berwarna hialin. Endosperma benih menyerupai lipatan tidak beraturan (ruminate endosperm). Lapisan kulit benih tebal (0.1 – 0.5 mm) dan terdiri atas integumen luar, integumen tengah, dan integumen dalam. Penelitian kedua mengkaji pengaruh letak benih dalam buah terhadap viabilitas benih kenanga ylang-ylang. Pengujian viabilitas benih dilakukan menggunakan benih yang telah diekstraksi berdasarkan letaknya dalam buah (pangkal, tengah, ujung). Viabilitas benih kenanga ylang-ylang berdasarkan letaknya dalam buah tidak berbeda nyata. Persentase perkecambahan benihnya berkisar antara 71.33 – 77.33%. Ukuran benih pada setiap bagian buahnya sudah seragam dengan panjang 7.57 – 7.88 mm, lebar 5.95 – 6.25 mm, dan berat 0.06 – 0.07 g, sehingga tidak mempengaruhi laju dan jumlah perkecambahan. Penelitian ketiga mengkaji pengaruh pematahan dormansi terhadap perkecambahan benih kenanga ylang-ylang. Pengujian perkecambahan benih dilakukan setelah benih diberi perlakuan pematahan dormansi. Persentase perkecambahan benih dengah pematahan dormansi lebih rendah (0 – 31.33%) dibandingkan dengan kontrol atau tanpa perlakuan (80%). Benih kenanga ylangylang tidak memiliki dormansi dan pematahan dormansi justru menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga perkecambahannya rendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTropical silvicultureid
dc.subject.ddcSeed viabilityid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleMorfologi, Anatomi, dan Viabilitas Benih Kenanga Ylang-ylang (Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson forma genuina)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbenihid
dc.subject.keywordbuahid
dc.subject.keywordbungaid
dc.subject.keyworddormansiid
dc.subject.keywordperkecambahan benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record