Show simple item record

dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorFahrudin, Achmad
dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.authorYuliana, Ernik
dc.date.accessioned2020-07-08T03:46:13Z
dc.date.available2020-07-08T03:46:13Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103096
dc.description.abstractPada tahun 2001, FAO mengenalkan EAF (ecosystem approach to fisheries) sebagai penyempurnaan terhadap pendekatan pengelolaan perikanan sebelumnya. Tekanan penangkapan pada perikanan karang menuntut pengelolaan yang dapat menjamin keberlanjutan sumber daya ikan karang. Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) sebagai salah satu kawasan konservasi di Indonesia mempunyai kekayaan jenis ikan karang dan terumbu karang sebagai habitatnya. EAFM diperlukan di TNKJ untuk mensinergikan tujuan konservasi dan aktivitas penangkapan ikan karang. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi status pengelolaan perikanan karang di TNKJ menggunakan indikator EAFM, dan merumuskan keputusan taktis dan strategi pengelolaan untuk mencapai pemanfaatan ikan karang yang berkelanjutan. Evaluasi status EAFM diawali dengan penilaian keragaan domain-domain dalam EAFM. Penilaian keragaan meliputi biodiversitas ikan karang, status stok ikan karang, dan efektivitas zonasi dalam pengelolaan perikanan. Status EAFM dinilai dengan flag model. Konektivitas antar-indikator dinilai dengan logical causal analysis; konektivitas antar domain dinilai dengan EAFA (ecosystem approach to fisheries analysis); dan trajectory analysis antar aspek ekologi dan sosial dinilai dengan Kobe Like Plot. Keputusan taktis dan stretegi kebijakan ditentukan menggunakan diagram tactical decision. Biodiversitas ikan karang dinilai dari kelimpahan dan biomassa ikan. Kelimpahan ikan pada tahun 2015 didominasi oleh famili Pomacentridae dengan persentase 60.46% dengan nilai kelimpahan 14 850 ind/ha, disusul oleh famili Caesionidae dengan persentase 11.77% dengan nilai kelimpahan 2 892 ind/ha. Pada posisi ketiga adalah famili Scaridae dengan persentase 6.27% dengan kelimpahan 1 540 ind/ha. Urutan kelimpahan ikan tahun 2015 sesuai dengan kelimpahan pada tahun 2010 dan 2013, yaitu Pomacentridae, Caesionidae, dan Scaridae. Famili ikan yang mempunyai biomassa tertinggi tahun 2015 adalah Scaridae dengan nilai biomassa 122.33 kg/ha, urutan kedua adalah Caesionidae dengan nilai biomassa 104.91 kg/ha, dan urutan ketiga adalah Serranidae dengan nilai biomassa 50.80 kg/ha. Famili ikan yang mempunyai biomassa terkecil adalah Balistidae yaitu 0.57 kg/ha. Biomassa ikan terbesar tahun 2010 dan 2013 dimiliki oleh famili Caesionidae yaitu 51.86 dan 186.11 kg/ha. Urutan kedua adalah Pomacentridae dengan nilai biomassa 72.04 kg/ha dan 103.16 kg/ha. Urutan ketiga adalah Scaridae dengan nilai biomassa 47.62 kg/ha dan 64.09 kg/ha. Status stok ikan pisang-pisang dan sunu macan berdasarkan metode analitik adalah dieksploitasi melebihi batas kelestariannya (114.50% dan 154.00%), sementara ikan ekor kuning dan jenggot dieksploitasi di bawah batas kelestariannya (82.00% dan 52.00%). Ikan pisang-pisang mempunyai koefisien pertumbuhan tertinggi, disusul oleh ekor kuning, jenggot, dan sunu macan. Berdasarkan analisis surplus produksi, ikan jenggot mempunyai daya dukung paling kecil dibandingkan ketiga ikan lainnya. Ikan ekor kuning mempunyai nilai daya dukung paling besar. Status stok ikan sunu macan dan jenggot berada pada kondisi fully exploited, iii dengan tingkat pemanfaatan 99.11% dan 98.27%. Ikan ekor kuning berada pada status moderate to fully exploited (69.39%), dan ikan pisang-pisang berada pada status moderate exploited (52.34%). Efektivitas zonasi dalam pengelolaan perikanan diukur dari kelimpahan ikan di setiap zona, tingkat kepatuhan nelayan terhadap zonasi, dan pelanggaran zonasi yang terjadi. Zona inti dan pariwisata mempunyai tren kelimpahan ikan berbentuk polinomial, yang mulai menurun pada 2012 dan 2013. Kelimpahan ikan di zona perlindungan dan zona tradisional perikanan meningkat secara linier. Tingkat kepatuhan nelayan untuk tidak menangkap di zona inti dan perlindungan rata-rata adalah 78.56% (rendah). Tren tingkat pelanggaran berbentuk polinomial, terjadi penurunan pada 2010-2012, kemudian meningkat pada 2012-2014. Penilaian status pengelolaan perikanan karang di TNKJ menggunakan flag model memberikan hasil bahwa domain-domain EAFM berada pada level buruk sampai baik. Domain-domain yang berada pada level baik adalah habitat dan ekonomi. Domain lainnya yaitu sumber daya ikan, teknik penangkapan ikan, dan kelembagaan berada pada level sedang. Domain sosial berada pada level buruk, karena tingkat kepatuhan nelayan terhadap zonasi yang rendah dan kurangnya upaya nelayan untuk meningkatkan kapasitasnya. Status pengelolaan perikanan karang di TNKJ secara agregat berada pada level sedang dengan nilai pencapaian 58.76%. Diperlukan strategi dan kebijakan yang dapat mendorong ke pengelolaan yang lebih baik dan dapat mencapai level baik. Trajectory analysis antara aspek ekologi dan sosial memberikan hasil bahwa nilai komposit ekologi adalah 2.24 dan sosial adalah 1.97. Rencana perbaikan perikanan dapat difokuskan pada memelihara strategi yang sudah ada (maintain existing strategy) di aspek sosial, dan membangun strategi baru untuk memperbaiki aspek sosial. Langkah taktis diperlukan untuk mendorong 24 indikator untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Status buruk dimiliki oleh tujuh indikator, dan sisanya (17 indikator) mempunyai status sedang. Tujuh indikator yang perlu segera diperbaiki adalah kelimpahan ikan, modifikasi alat tangkap, kapasitas tangkap, sinergitas kebijakan lembaga perikanan dengan lembaga lain, kepatuhan nelayan terhadap zonasi, konflik perikanan, dan konflik pengelolaan kawasan konservasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcOceanographyid
dc.subject.ddcCoastal areaid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcJepara-Jawa Tengahid
dc.titlePengelolaan Perikanan Karang dengan Pendekatan Ekosistem di Kawasan Konservasi (Kasus: Taman Nasional Karimunjawa)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordEAFMid
dc.subject.keywordkawasan konservasiid
dc.subject.keywordikan karangid
dc.subject.keywordzonasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record