Manfaat Ekonomi dan Kebijakan Pengelolaan Geowisata Berkelanjutan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
View/ Open
Date
2020Author
Saputro, Widhi Depi
Ekayani, Meti
Thamrin, Fifi Diana
Metadata
Show full item recordAbstract
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (GCP) di Kabupaten Sukabumi telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks (UGG) pada bulan April 2018 setelah berstatus National Geopark pada bulan Desember 2015. Pasca ditetapkan sebagai geopark nasional, aktivitas geowisata di objek geowisata Amphiteater Panenjoan di Desa Tamanjaya dan Curug Sodong di Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas yang termasuk dalam kawasan GCP mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup pesat. Peningkatan kunjungan wisatawan dapat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal dengan kemunculan unit usaha wisata sebagai sumber tambahan pendapatan. Selain itu, meningkatnya kunjungan wisatawan dapat menjadi alternatif sumber pendanaan konservasi sehingga berdampak positif bagi lingkungan. Namun disisi lain, kunjungan wisatawan juga dapat berdampak negatif bagi lingkungan akibat tekanan kunjungan wisatawan.
Kunjungan wisatawan yang melebihi kapasitas daya dukung objek geowisata berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan yang pada gilirannya dapat mengancam keberlanjutan aktivitas geowisata. Hal ini dapat mengancam status kawasan GCP sebagai geopark global, karena geowisata merupakan saran untuk mencapai tujuan pembentukan geopark sebagaimana diamanatkan oleh UNESCO.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis manfaat ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat lokal; 2) menganalisis besaran potensi pendanaan untuk konservasi; 3) menganalisis nilai daya dukung kawasan wisata; dan 4) merumuskan kebijakan pengelolaan geowisata yang berkelanjutan sebagai implikasi dari penelitian. Metode yang digunakan adalah analisis pendapatan untuk memperoleh nilai share dan covering pendapatan wisata yang diperoleh para pelaku usaha dan tenaga kerja serta analisis deskriptif untuk menjelaskan tingkat serapan tenaga kerja. Metode CVM digunakan untuk memperoleh nilai WTP dana konservasi. Metode Cifuentes digunakan untuk menganalisis daya dukung kawasan wisata berdasarkan tingkatan daya dukung fisik (physical carrying capacity/PCC), daya dukung riil (real carrying capacity/RCC), dan daya dukung efektif (effective carrying capacity/ECC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa geowisata telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pelaku usaha maupun tenaga kerja yang tercermin dari persentase share dan covering. Nilai share diatas 70% dan covering diatas 75% mengindikasikan bahwa geowisata memberikan kontribusi yang cukup penting bagi perekonomian masyarakat lokal. Manfaat ekonomi lain berupa serapan tenaga kerja yang tersebar di unit pengelola objek geowisata dan di unit usaha wisata.
Kegiatan geowisata dapat menjadi alternatif sumber pendanaan konservasi jika dilakukan penyesuaian tarif tiket yang mempertimbangkan WTP pengunjung untuk dana konservasi. Kunjungan wisatawan di kedua objek geowisata pada waktu high-season terindikasi telah over carrying capacity yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan. Berdasarkan penilaian, kapasitas daya dukung wisata di Amphiteater Panenjoan adalah PCC=659 orang/hari, RCC=50 orang/hari , dan ECC=43 orang/hari. Adapun di Curug Sodong PCC=582 orang/hari, RCC=44
orang/hari, dan ECC=40 orang/hari. Segmentasi harga berdasarkan musim kunjungan (seasonality) dapat menjadi solusi mengatasi kondisi over carrying capacity, sehingga kunjungan wisatawan dapat dikendalikan. Namun demikian, terjadi penurunan penerimaan (revenue) unit pengelola objek geowisata.
Collections
- MT - Economic and Management [2892]