Show simple item record

dc.contributor.advisorBoediono, Arief
dc.contributor.advisorSatyaningtijas, Aryani Sismin
dc.contributor.authorDianti, Resti Rahma
dc.date.accessioned2020-06-02T02:58:01Z
dc.date.available2020-06-02T02:58:01Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102988
dc.description.abstractPenuaan adalah proses yang ditandai dengan penurunan fungsi tubuh. Sistem reproduksi wanita merupakan sistem yang paling cepat menunjukkan proses penuaan. Penuaan reproduksi wanita diantaranya ditandai dengan penurunan perkembangan folikel yang menyebabkan kadar estrogen dalam darah menurun. Kondisi kekurangan estrogen dikenal dengan hipoestrogenemia. Kondisi ini menyebabkan berbagai gangguan fisiologis seperti gangguan siklus estrus, osteoporosis, dan Alzheimer’s. Terapi stem cells dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut. Studi sebelumnya melaporkan bahwa injeksi Mesenchymal Stem Cells (MSCs) dapat mengembalikan siklus estrus dan mengembalikan fungsi ovarium tikus yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek fisiologis dan histologis penuaan organ reproduksi ovarium tikus tua (Rattus norvegicus) strain Spraque Dawley (SD). Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis perkembangan folikel ovarium tikus tua setelah injeksi human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells (hUC-MSCs). Penelitian ini menggunakan tikus tua usia 22-24 bulan, yang dipahami sudah tidak produktif, yang dibandingkan dengan tikus produktif usia 4 bulan, dan tikus tua usia 22-24 bulan yang diinjeksi hUC-MSCs dengan dua dosis, dosis 1 (106 sel/kgBB) dan dosis 2 (107 sel/kgBB). Injeksi dilakukan 4 kali dengan interval 3 bulan. Parameter yang diamati adalah perkembangan folikel, kadar estrogen, dan homing hUC-MSCs dalam jaringan ovarium. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah folikel berkembang mengalami penurunan pada tikus usia 22-24 bulan dibandingkan dengan tikus usia 4 bulan. Kadar estrogen antara tikus usia 22-24 bulan tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan tikus usia 4 bulan. Pemberian hUC-MSCs dosis 106 sel/kgBB dan 107 sel/kgBB tidak meningkatkan perkembangan folikel dan kadar estrogen tikus usia 22-24 bulan. Pewarnaan immunohistokimia terhadap anti-human mitochondria antibody mengindikasikan tidak ditemukan hUC-MSCs dalam jaringan ovarium. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tikus usia 22-24 bulan telah mengalami penuaan organ reproduksi yang terlihat dari penurunan jumlah perkembangan folikel dan korpus luteum. Jumlah perkembangan folikel pada tikus tua usia 22-24 bulan tidak meningkat setelah injeksi hUC-MSCs melalui intravena dengan dosis 106 sel/kgBB maupun dosis 107 sel/kgBB.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal physiologyid
dc.subject.ddcFolliclesid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePerkembangan Folikel Pada Ovarium Tikus Tua Setelah Injeksi Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cellsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordestrogenid
dc.subject.keywordfolikelid
dc.subject.keywordovariumid
dc.subject.keywordpenuaanid
dc.subject.keywordsel indukid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record