Show simple item record

dc.contributor.advisorNotodiputro, Khairil Anwar
dc.contributor.advisorSadik, Kusman
dc.contributor.authorFengki, Andi Okta
dc.date.accessioned2020-03-16T03:05:19Z
dc.date.available2020-03-16T03:05:19Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102868
dc.description.abstractStatistik indeks harga konsumen (IHK) dibutuhkan sebagai salah satu indikator untuk dapat mengetahui karakteristik ekonomi suatu wilayah. Statistik IHK dibutuhkan sampai ke tingkat kabupaten/kota di era desentralisasi ini, seperti statistik-statistik penting lainnya yang tersedia sampai ke tingkat kabupaten/kota. Di sisi lain, survei untuk memperoleh statistik IHK ini sangat terbatas sehingga statistik IHK tidak tersedia di banyak kabupaten/kota. Kabupaten/kota yang memiliki statistik IHK tidak lengkap dalam satu provinsi di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Ada dua masalah yang dihadapi ketika IHK kabupaten/kota ingin diduga. Pertama adalah statistik IHK yang dihasilkan hanya reperesentatif untuk daerah perkotaan karena pada area ini contoh tersedia untuk menduganya. Kedua, keberadaan kabupaten/kota yang tidak memiliki contoh tetapi statistik IHK-nya perlu disediakan. Metode pendugaan area kecil (small area estimation, SAE) dapat diterapkan sebagai solusi untuk meningkatkan akurasi hasil pendugaan langsung pada area contoh dan juga memperoleh statistik IHK di kabupaten/kota nircontoh. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang dikeluarkan oleh BPS. Peubah respon adalah indeks harga konsumen (IHK) Januari 2018 yang diperoleh dari SBH 2012 dan SHK 2018. Ada tujuh peubah respon sesuai dengan banyaknya kelompok pengeluaran. Peubah penyerta diperoleh dari pendataan potensi desa tahun 2018 (PODES 2018). Data PODES 2018 ini merupakan hasil kompilasi data administrasi desa oleh BPS. Ada sebanyak 37 peubah penyerta yang terdiri dari enam aspek. Data berupa rasio keberadaan desa di suatu kabupaten/kota berdasarkan enam aspek tersebut. Dalam penelitian ini, IHK kabupaten/kota diduga menggunakan model Fay-Herriot dan parameternya diduga dengan penduga tak bias linear terbaik empirik (EBLUP-FH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa EBLUP-FH dapat menghasilkan statistik IHK di kabupaten/ kota contoh dengan akurasi yang lebih baik daripada pendugaan langsung di Provinsi Jawa Barat. Ini ditunjukkan oleh nilai relative root mean square error (RRMSE) dari EBLUP-FH IHK yang lebih kecil dari penduga langsung. EBLUP-FH menghasilkan statistik IHK kabupaten/ kota contoh dengan akurasi yang tidak lebih baik daripada pendugaan langsung di Provinsi Maluku. Artinya, penduga EBLUP-FH belum dapat memperbaiki hasil pendugaan langsung dengan ukuran contoh yang ada di Provinsi Maluku. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan perbaikan model dengan imputasi observasi dengan rataan dan regresi sehingga dihasilkan penduga EBLUP-FH yang lebih baik. EBLUP-FH juga dapat menghasilkan statistik IHK kabupaten/ kota nircontoh dengan hasil yang baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcApplied Statisticsid
dc.subject.ddcEstimationid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcJawa Barat dan Malukuid
dc.titleKajian Pendugaan Area Kecil untuk Statistik Indeks Harga Konsumen Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat dan Malukuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEBLUPid
dc.subject.keywordindeks harga konsumenid
dc.subject.keywordmodel Fay-Herriotid
dc.subject.keywordpendugaan area kecilid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record