Potensial air daun dan efisiensi penggunaan cahaya dalam sistem karet (Hevea brasiliensis) monokultur dan karet campuran dengan akasia (Acacia mangium).
Abstract
Penanaman pohon kayu-kayuan seperti akasia (Acacia mangium) di sela-sela karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu pilihan yang menarik bagi petani untuk meningkatkan produktivitas lahan. Disamping mampu meningkatkan produktivitas lahan, secara ekonomi, penanaman jenis kayu-kayuan mempunyai harapan yang sangat bagus mengingat produksi kayu dari hutan alami telah mengalami penurunan terutama di Sumatera dimana studi ini dilakukan. A. mangium merupakan jenis pohon dengan kecepatan tumbuh tinggi (fast growing tree), hal ini memberikan resiko terjadinya kompetisi cahaya dengan H. brasiliensis. Dengan demikian dibutuhkan pengaturan waktu tanam dan pengelolaan yang tepat untuk mengurangi kompetisi cahaya dengan H. brasiliensis. Lebih lanjut, sebagian besar kebun karet di Indonesia terletak pada daerah dengan dua atau lebih bulan kering, menimbulkan resiko terjadinya kompetisi air. Pada periode curah hujan rendah, kompetisi air antara A. mangium dan H. brasiliensis merupakan bentuk kompetisi lain yang terjadi yang dapat menghambat pertumbuhan H.brasiliensis. Dengan kata lain, kompetisi cahaya dan air merupakan bentuk kompetisi yang tidak dapat dihindari dalam sistem penanaman campuran antara H. brasilensis dengan A. mangium.