Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorIskandar, Lubis
dc.contributor.authorAdhiatma, Rakhman
dc.date.accessioned2020-03-11T00:34:20Z
dc.date.available2020-03-11T00:34:20Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102792
dc.description.abstractPangan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan beras. Beras adalah komoditas pangan utama rakyat Indonesia, hampir seluruh rakyat Indonesia mengonsumsi beras disetiap harinya. Oleh karena itu, komoditas beras memiliki nilai yang sangat strategis, selain menguasai hajat hidup orang banyak, juga dapat dijadikan parameter stabilitas ekonomi dan sosial negara. Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan arahan, rencana dan penyediaan beras guna mempertahankan kecukupan beras melalui Analisis tutupan lahan/penggunaan lahan 2007-2019 dan prediksi tutupan lahan/penggunaan lahan sampai tahun 2031, neraca ketersediaan pangan dan proyeksinya hingga tahun 2031, analisis ketersediaan dan kesesuaian lahan untuk padi sawah, dan perumusan pengelolaan dalam rangka memepertahankan kecukupan beras. Bahan yang digunakan yaitu Cita SPOT 6, data BPS, RBI, Peta Jenis Tanah, Peta Curah Hujan, Peta RTRW, hasil wawancara AHP untuk bobot pada TOPSIS, dan data SRTM untuk kelerengan. Metode analisis yang digunakan yaitu interpretasi citra dan pengklasifikasian penggunaan lahan sesuai dengan klasifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diprediksi dengan menggunakan markov chain, penilaian kecukupan pangan dengan menghitung ketersediaan padi dan kebutuhan beras, analisis kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk padi sawah berdasarkan matching kriteria, serta perumusan arahan prioritas melalui Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dengan pembobotan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Selatan dari tahun 2007-2019 paling signifikan bertambah adalah lahan terbangun sebesar 12.36% Lahan yang berkurang cukup besar adalah ladang/tegalan berkurang sebesar 3.37% ha. Prediksi penggunaan lahan sampai tahun 2031 menunjukan bahwa lahan terbangun naik signifikan sebesar 97%. Sawah berkurang sebesar 16.2%. Kabupaten Lampung Selatan mengalami surplus beras hingga tahun 2031 dengan jumlah kelebihan beras 188 432 ton, namun terdapat 4 kecamatan yang akan mengalami defisit produksi pada tahun 2031. Lahan yang tersedia dan sesuai berdasarkan kriteria S2 dan S3 sebesar 24 516 ha untuk pengembangan sawah. Prioritas pengembangan lahan sawah menggunakan metode TOPSIS adalah di Kecamatan Way Panji, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Kalianda, Kecamatan Jati Agung, Kecamatan Way Sulan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcDevelopment planningid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcLampung Selatanid
dc.titlePerencanaan Pengembangan Lahan Sawah untuk Mempertahankan Kecukupan Beras di Kabupaten Lampung Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCA Markovid
dc.subject.keywordEvaluasi Kriteria Pencocokanid
dc.subject.keywordTOPSISid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record