dc.description.abstract | Rendahnya kualitas tanah dan maraknya penggunaan pupuk kimia dengan
dosis yang tinggi sering menjadi masalah yang menyebabkan penurunan kualitas
tanah, terutama pada tanah-tanah yang baru berkembang seperti tanah Inceptisol.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan aplikasi bahan
organik. Penggunaan bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan kompos
sering dibutuhkan dalam jumlah yang sangat tinggi, sehingga terdapat kendala
dalam aplikasinya. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik agar pengaplikasian
bahan organik (kompos) menjadi lebih efisien yaitu dengan menggunakan bahan
organik cair.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bahan organik
dalam bentuk padatan yaitu, kompos kotoran sapi (KS), kompos kotoran kambing
(KK) dan dalam bentuk cairan yaitu larutan ekstraksi kompos kotoran sapi (EKS),
ekstrak kompos kotoran kambing (EKK) dan larutan bahan humat (LBH) dalam
memperbaiki kualitas bahan tanah Inceptisol dan pertumbuhan tanaman jagung.
Bahan organik padat dan cair kemudian diaplikasikan pada tanah Inceptisol
melalui percobaan di rumah kaca dengan indikator pertumbuhan tanaman jagung.
Tanaman indikator diamati selama masa vegetatif dan dipanen pada umur 7
minggu setelah tanam (MST).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas bahan
tanah Inceptisol dan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik akibat
pemberian bahan organik padat dan cair. Pengaruh bahan organik padat yang
berasal dari KS, KK dan bahan organik cair yang berasal dari hasil EKS, EKK
serta LBH terhadap sifat-sifat kimia tanah menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan C-organik, N-total, P-total, P-tersedia, KTK dan kation basa yang
dipertukarkan (Cadd, Mgdd, Kdd dan Nadd). Secara keseluruhan perlakuan bahan
organik padat kompos kotoran sapi dengan dosis 10 ton/ha (KS2) berpengaruh
sangat nyata terhadap hampir semua sifat kimia tanah yang dianalisis. Disisi lain,
aplikasi bahan organik cair yang berasal dari ekstrak kompos kotoran sapi 1:500
(EKS2) menunjukkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih baik. Hal ini
mengindikasikan bahwa EKS2 lebih aplikatif untuk digunakan sebagai bahan
organik bagi tanaman, seperti jagung. Bahan baku yang digunakan untuk
pembuatan larutan ekstraksi hanya sedikit atau setengah dari bahan organik padat
yang digunakan dalam penelitian ini. Akan tetapi kontribusi yang diberikan pada
tanaman sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi bahan organik cair
EKS2 sangat menguntungkan dan lebih efisien apabila diterapkan oleh petani
dengan keterbatasan dan kelangkaan bahan organik padat, karena dengan input
yang lebih sedikit dari bahan organik padat dapat memberikan pengaruh yang baik
pada pertumbuhan tanaman jagung. | id |