Analisis Spasial Produktivitas Padi di Kelompok Tani Silihasih 1, Desa Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
Abstract
Kebutuhan beras yang terus meningkat perlu diimbangi dengan dukungan
pemerintah dalam menjamin keberlangsungan petani dalam melakukan usaha tani.
Sejak tahun 2015, pemerintah menyelenggarakan program asuransi pertanian yang
bertujuan memberikan ganti rugi kepada petani apabila lahannya mengalami gagal
panen akibat banjir, kekeringan, ataupun serangan OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman). Kaitannya dengan program asuransi pertanian, pemanfaatan data dan
informasi penginderaan jauh dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memudahkan
dalam menghitung luas petakan sehingga dapat menghemat waktu. Media yang
digunakan yaitu Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) dapat diketahui kemampuannya
dalam menyediakan informasi berbasis petakan. Dalam upaya meningkatkan
produktivitas padi perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas sehingga dapat diketahui perlakuan yang tepat terhadap faktor-faktor
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan citra Quickbird dalam
mengidentifikasi petakan sawah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas padi di lokasi penelitian, mengetahui kaitan peta petakan produktivitas
dengan asuransi pertanian serta membuat peta pola sebaran produktivitas padi di
lokasi penelitian.
Penelitian dilakukan di lahan sawah Kelompok Tani Silihasih 1 Desa
Bojongpicung Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur dari bulan April hingga
Juli 2019. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi petakan sawah pada Citra
Quickbird tahun 2017 menggunakan 8 unsur interpretasi citra yaitu rona atau warna,
tekstur, bentuk, pola, ukuran, bayangan, asosiasi, dan situs. Uji akurasi dilakukan
dengan membandingkan jumlah petakan hasil interpretasi citra dengan jumlah
petakan yang terdapat di lapangan. Pemetaan produktivitas padi dilakukan
menggunakan analisis ANN dan interpolasi IDW, Ordinary Kriging, Natural
Neighbor, serta Tension Spline berdasarkan data 35 sampel produktivitas berupa
bobot 9 rumpun padi di tiap petakan yang dikonversi menjadi satuan ton per Ha. Uji
validasi hasil interpolasi dilakukan untuk memperkirakan tingkat akurasi metode
yang dipilih dengan cara membandingkan jumlah titik uji yang sesuai kelasnya
dengan jumlah total titik uji serta menggunakan uji RMSE. Analisis faktor-faktor
produktivitas padi dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
variabel terikat berupa produktivitas padi serta variabel bebas berupa IP, jarak tanam,
perlakuan pengembalian jerami, usia panen, varietas, jumlah bibit, usia bibit, dosis
pupuk Urea, dosis pupuk SP36, dosis pupuk KCl, dosis pupuk NPK, tingkat serangan
HDB, blas, dan ulat penggerek, luas kepemilikan total, serta status kepemilikan.
Hasil identifikasi petakan sawah sebelum dan sesudah verifikasi didapatkan
tingkat akurasi sebesar 98.60%. Data produktivitas padi yang diambil secara riil
memiliki rata-rata sebesar 7.09 Ton/Ha Gabah Kering Panen (GKP) sedangkan data
produktivitas padi yang diperoleh melalui wawancara memiliki rata-rata sebesar 4.60
Ton/Ha GKP. Data riil lebih mendekati literatur dari BPS (2018) yang menyatakan
bahwa produktivitas padi rata-rata Kabupaten Cianjur sebesar 6.83 Ton/Ha GKP.
Pemetaan produktivitas memiliki pola dominan menyebar. Tingkat kevalidan
interpolasi paling tinggi hingga paling rendah yaitu Tension Spline sebesar 100%
pada pemetaan 3 kelas dan 5 kelas, Natural Neighbor sebesar 80% pada pemetaan 3
kelas dan 60% pada pemetaan 5 kelas, Ordinary Kriging sebesar 40% pada pemetaan
3 kelas dan 5 kelas, serta IDW sebesar 40% pada pemetaan 3 kelas dan 5 kelas. Hasil
analisis regresi menunjukkan faktor yang berpengaruh nyata terhadap produktivitas
ialah perlakuan pengembalian jerami, varietas, usia bibit, serta dosis pupuk Urea.
Sebanyak 4 petak dengan produktivitas terendah diasumsikan sebagai lokasi yang
diduga akan memperoleh klaim asuransi. Produktivitas rendah terdapat pada lokasi
dengan serangan blas tinggi. Hasil akhir diperoleh bahwa peta petakan produktivitas
dapat membantu terlaksananya program asuransi dengan mengestimasi jumlah petak
yang diduga akan mendapat klaim asuransi.