Analisis Perubahan Tutupan Lahan Tahun 1972-2031 dan Keberlanjutan Lingkungan Kota Tangerang Selatan
View/ Open
Date
2020Author
Aslamiah, Isabela Nor
Rustiadi, Ernan
Mulya, Setyardi Pratika
Metadata
Show full item recordAbstract
Tangerang Selatan merupakan kota baru yang berkembang pesat akibat adanya suburbanisasi, intervensi pengembang swasta, berlokasi di kawasan megapolitan Jabodetabekpunjur, dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Pesatnya pembangunan menyebabkan kebutuhan akan ruang dan lahan untuk mendukung aktivitas penduduk semakin meningkat. Hal tersebut berimplikasi pada keberlanjutan lingkungan kota, terutama pada meningkatnya konversi lahan dan ketidakselarasan rencana pola ruang. Dibutuhkan pengendalian untuk meminimalkan potensi terjadinya kerusakan akibat terlampauinya daya dukung lingkungan dengan mengetahui laju perubahan tutupan lahan yang terjadi, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan, prediksi perubahan tutupan lahan dan keselarasan rencana pola ruang di masa mendatang. Dampak urban sprawl yang paling signifikan terjadi pada area yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Tahun 1972-2018 perubahan dominan terjadi pada luas lahan terbangun yang meningkat pesat dari 1% menjadi 80% dan penurunan luas perkebunan dan semak dari 74% menjadi 11%. Selain konversi lahan, penurunan kualitas lingkungan juga terjadi pada 54 kelurahan di tahun 2014-2018. Perlu pengawasan terhadap dimensi lingkungan, terlebih diprediksikan tahun 2031 luas lahan terbangun akan meningkat hingga 88% dan ketidakselarasan rencana pola ruang akan meningkat dari tahun 2018. Ketidakselarasan didominasi oleh adanya lahan terbangun yang berada pada kawasan lindung. Berkurangnya ruang-ruang berfungsi ekologis diprediksikan akan berkontribusi signifikan terhadap terjadinya berbagai masalah lingkungan.