Show simple item record

dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorLaraswati, Dwi Mei
dc.date.accessioned2020-02-27T07:58:46Z
dc.date.available2020-02-27T07:58:46Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102537
dc.description.abstractErosi memiliki dampak yang luas sehingga kebutuhan informasi terkait laju erosi tanah sangat diperlukan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memprediksi laju erosi yang diantaranya dengan USLE (Universal Soil Loss Equation) dan teknik radioisotop. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi tingkat erosi tanah pada berbagai penggunaan lahan di DAS Ciesek menggunakan model USLE, bahan radioisotop Pb-210 excess dan Cs-137. Prediksi erosi menggunakan USLE diperoleh dengan memperhitungkan erosivitas hujan, erodibilitas tanah, faktor panjang dan kemiringan lereng, serta faktor pengelolaan tanah dan tanaman. Pendugaan erosi dan/atau deposisi menggunakan Pb-210 excess dan Cs-137 diperoleh dengan membandingkan inventori di lokasi pembanding dengan lokasi yang diteliti. Erosi terjadi apabila inventori di lokasi pembanding lebih besar dari lokasi yang diteliti dan sebaliknya. Besarnya erosi dan/atau deposisi diperoleh dengan memasukkan nilai inventori dan parameter lain ke software radiocalc. Berdasarkan hasil penelitian, dugaan erosi mengunakan USLE paling besar berada pada lahan terbuka, yaitu 937.84 ton/ha/tahun, sedangkan nilai erosi terendah yaitu 0.67 ton/ha/tahun pada penggunaan lahan hutan. Hasil penelitian dengan Pb-210 excess menunjukkan erosi terjadi di lahan terbuka, sedangkan proses deposisi terjadi pada kebun campuran dan tegalan. Dugaan erosi menggunakan Cs-137 terjadi pada kebun campuran dan tegalan, sedangkan deposisi terjadi pada lahan terbuka. Net erosi paling besar berdasarkan Pb-210 excess yaitu 8.89 ton/ha/tahun pada lahan terbuka, sedangkan deposisi yang terjadi di tegalan sebesar 120.81 ton/ha/tahun. Prediksi erosi dengan Cs-137 menunjukkan kebun campuran memiliki net erosi paling besar, yaitu 306.36 ton/ha/tahun dan deposisi tersebsar terjadi di lahan terbuka sebesar 101.06 ton/ha/tahun. Pendugaan erosi menggunakan Pb-210 excess lebih tepat daripada Cs-137 sebab aktivitas Cs-137 di bumi bagian selatan lebih rendah. Nilai erosi yang dapat ditoleransi (TSL) pada lokasi penelitian berkisar antara 9-38 ton/ha/tahun. Prediksi erosi menggunakan USLE menunjukkan bahwa hanya hutan yang memiliki erosi aktual lebih kecil dari TSL. Sementara itu, prediksi erosi menggunakan Pb-210 excess menunjukkan bahwa net erosi lahan terbuka lebih rendah dari TSL. Prediksi erosi menggunakan Cs-137 menunjukkan hasil net erosi tegalan lebih rendah daripada TSL.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil scienceid
dc.subject.ddcSoil erosionid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleErosi Tanah Dugaan di Berbagai Penggunaan Lahan DAS Ciesek Menggunakan Model USLE, Pb-210 excess, dan Cs-137id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddeposisiid
dc.subject.keyworderodibilitas tanahid
dc.subject.keywordinventoriid
dc.subject.keywordisotopid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record