dc.description.abstract | Kecamatan Ngoro memiliki lahan sawah yang produktif. Produktivitas
area untuk tanaman padi di lokasi penelitian mencapai 6,02 ton GKG/ha, namun
saat ini hanya 0,70 ton GKG/ha. Penurunan produktivitas area saat ini menjadi
menarik untuk dianalisis penyebabnya. Penyebab penurunan produktivitas ini
kemungkinan oleh karena aspek tanah atau aspek wilayah. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi karakteristik tanah dan wilayah lokasi penelitian. Penelitian ini
dilakukan di tiga desa, yaitu Desa Sedati, Kembangsri, dan Candiharjo. Terdapat
tiga titik pengamatan berdasarkan perbedaan kedalaman yang digunakan untuk
analisis fisika dan kimia tanah. Karakterisasi wilayah dianalisis melalui
keselarasan penggunaan tanah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),
nilai tanah, dan kepemilikan tanah. Hasil analisis fisik lahan menunjukkan bahwa
tanah penelitian tergolong subur yang ditandai dengan tingginya nilai KTK, KB,
bahan organik, serta unsur-unsur essensial seperti N, P, K. Peta RTRW Kabupaten
Mojokerto menyatakan bahwa tanah tersebut dialokasikan untuk industri,
permukiman, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan, meskipun penggunaan
tanah saat ini berupa sawah. Sementara itu, nilai tanah di lokasi penelitian tinggi
karena terletak dekat jalan yang menghubungkan dengan Surabaya (ibukota
provinsi). Selain itu, pemilik tanah saat ini sudah bukan petani lagi, sehingga
meskipun tanah subur, pemilik enggan melakukan budidaya padi yang
mengakibatkan menurunnya produksi per satuan luas. Produksi padi saat ini tidak
mengekspresikan aspek kesuburan tanah, namun disebabkan tanah tidak digarap.
Analisis kewilayahan menunjukkan bahwa lokasi penelitian tidak diarahkan untuk
dijadikan sektor pertanian. Analisis keselarasan penggunaan tanah dengan RTRW
menunjukkan bahwa 39,8% selaras, 59,4% transisi, dan 0,8% tidak selaras.
Meskipun ketidakselarasan sangat kecil, namun yang perlu diperhatikan adalah
transisi yang dapat diindikasikan sebagai peluang perubahan penggunaan lahan
saat ini karena tidak sesuai dengan RTRW. Pertanian merupakan sektor terbesar
yang berpeluang untuk terkonversi menjadi industri dan pemukiman. Tingginya
nilai tanah yang disebabkan oleh infrastruktur yang memadai juga memicu
terjadinya perubahan penggunaan tanah. | id |