Show simple item record

dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorIman, La Ode Syamsul
dc.contributor.authorSyauqi, Fikri Nauval
dc.date.accessioned2020-02-19T06:35:24Z
dc.date.available2020-02-19T06:35:24Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102189
dc.description.abstractSentinel-1 merupakan data Synthetic Aperture Radar (SAR) yang dapat memberikan informasi spasial fase pertumbuhan padi untuk menghitung estimasi produksi padi. Kelebihan Sentinel-1 adalah perekamannya bebas awan karena panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan mampu menembus atmosfer. Perencanaan tersebut harus sesuai dengan ketetapan UU RI No.41 tahun 2009 mengenai perlindungan lahan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan 12 akuisisi citra bertujuan merubah nilai digital number (DN) menjadi nilai hamburan balik (backscatter), menganalisis pola hamburan balik dan mengklasifikasikan fase pertumbuhan padi sesuai dengan umur tanaman padi yang dikonversikan ke dalam hari setelah tanam (HST) di tiga kecamatan, yaitu Bojongpicung, Ciranjang, dan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Melakukan klasifikasi fase pertumbuhan menggunakan metode maximum likelihood dengan mengkelaskan nilai hamburan balik melalui sampel Region of Interest (ROI) untuk melihat persebaran fase pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan pola histogram yang berbeda antara nilai digital number dan hamburan balik, pada digital number nilai piksel yang dihasilkan sangat besar sedangkan pada hamburan balik hanya berkisar 0-1, perubahan tersebut terjadi karena telah dilakukan koreksi radiometrik sehingga mengurangi kesalahan pada citra. Kombinasi band yang digunakan adalah polarisasi VH, VV dan VH/VV. Nilai hamburan balik pada VH/VV membentuk pola seperti parabola sehingga digunakan sebagai acuan. Keragaman fase tumbuh pada setiap akuisisi citra menghasilkan rentang nilai hamburan balik pada fase bera basah (0.204 – 0.253), vegetatif (0.253 – 0.341), generatif (0.341 – 0.343), harvesting (0.343 – 0.230) dan bera kering (<0.230). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai hamburan balik tertinggi terdapat pada fase generatif. Hasil klasifikasi maximum likelihood menunjukan setiap akuisisi citra memiliki hasil uji akurasi yang rendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcPaddy Riceid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcCianjur-Jawa Baratid
dc.titleCitra Sentinel-1 untuk identifikasi fase pertumbuhan padi dengan analisa pola hamburan balik (studi kasus di Kecamatan Bojongpicung, Ciranjang, dan Haurwangi, Kabupaten Cianjur).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFase pertumbuhanid
dc.subject.keywordpola backscatterid
dc.subject.keywordpolarisasiid
dc.subject.keywordMaximum Likelihoodid
dc.subject.keywordSentinel-1id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record