dc.description.abstract | Kolostrum sapi sudah dikenal sebagai salah satu sumber antibodi yang dapat
digunakan untuk pengebalan pasif pada manusia. Kolostrum hiperimun sapi dapat
diperoleh dengan cara melakukan vaksinasi secara berulang kepada induk sapi
bunting trimester akhir. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsentrasi
antibodi (IgG) total pada serum induk sapi Friesian holstein yang divaksin terhadap
Avian Influenza H5N1 inaktif dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent
Assay. Sejumlah 9 ekor induk sapi Friesian Holstein bunting trimester akhir, sehat
secara klinis dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok
kontrol (K), kelompok kedua (A) diberikan antigen AI H5N1 tanpa
imunomodulator sebelum diberikan vaksinasi, kelompok ketiga (B) diberikan
antigen AI H5N1 dengan imunomodulator sebelum vaksinasi. Sebelum vaksinasi,
induk sapi kelompok B diberikan imunomodulator secara oral selama tiga hari.
Setelah itu, sapi diinjeksi dengan antigen AI H5N1 secara intravena selama tiga
hari. Vaksinasi dilakukan secara subkutan menggunakan killed vaccine AI H5N1
dengan dosis 5 dosis/ekor, sebanyak 3 kali setiap dua minggu sebelum induk sapi
melahirkan. Sampel darah diambil sebelum diberikan perlakuan, dan setiap dua
minggu setelah vaksinasi pertama, kedua dan ketiga. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa konsentrasi IgG total pada serum kelompok B nyata lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok A. Dapat disimpulkan, vaksinasi terhadap
induk sapi dengan menggunakan vaksin AI H5N1 inaktif dapat memengaruhi
konsentrasi IgG total dalam sirkulasi darah. Pemberian imunomodulator sebelum
vaksinasi dapat meningkatkan konsentrasi IgG total dalam sirkulasi darah. | id |