Validasi Kuantitatif Model Evaluasi Status Hara Plus One Test pada Latosol Darmaga dengan Indikator Jagung Manis
Abstract
Model evaluasi status hara plus one test adalah model evaluasi hara sederhana untuk mengevaluasi kekurangan hara suatu tanah berdasarkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Model evaluasi hara plus one test dapat dipertajam: dengan menerapkan sistem rancangan percobaan, dengan menambah variabel baru seperti warna daun atau lainnya, dengan membangun persamaan dan korelasi antara kadar hara tanah dengan hara tanaman atau antara dosis pupuk dengan kadar hara tanaman atau dengan variabel terikat lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil evaluasi status hara model plus one test dengan sistem rancangan percobaan, membangun persamaan dan korelasi kadar hara tersedia tanah dengan hara tanaman, dan mengukur pengaruh perlakuan pemupukan terhadap reflektan warna daun. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga Bogor. Variabel terikat yang diamati meliputi pertumbuhan, produksi tanaman, ketesediaan hara dalam tanah, kadar hara serta warna daun jagung manis. Hasil percobaan menunujukkan bahwa model evaluasi hara tanah plus one test dapat mengidentifikasi urutan kekurangan hara berdasarkan variabel yang diamati, (tinggi tanaman, bobot tongkol, bobot batang jagung, kadar hara, warna daun) namun tidak dapat mengidentifikasi hara berpengaruh nyata pada variabel-variabel tersebut. Hasil uji F pada rancangan acak kelompok pada perlakuan plus one test menunjukkan bahwa perlakuan Ca berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, bobot tongkol, dan bobot batang jagung manis. Hal tersebut terutama dikaitkan dengan menurunnya kadar Al-dd tanah. Perlakuan penambahan hara lainnya berpengaruh tidak nyata terhadap variabel-variabel tersebut. Korelasi hara tersedia tanah dan kadar hara daun bernilai beragam. Persamaan Ca-dd tanah dengan kadar Ca daun, N-tersedia tanah dengan kadar N daun, Mg-dd tanah dengan kadar Mg daun mempunyai koefisien korelasi (r) berturut-turut 0.75, 0.74 dan 0.67 dan semua tergolong sangat nyata, sedangkan kadar K-dd tanah dan kadar K daun mempunyai r 0.48 dan tergolong nyata untuk n = 14. Persamaan P-tersedia dan S-tersedia dalam tanah masing-masing dengan kadar P dan S daun berkorelasi tidak nyata. Berdasarkan variabel reflektan warna daun didapatkan, reflektan warna merah dan hijau dipengaruhi perlakuan hara K, reflektan warna biru oleh hara P dan Ca, reflektan warna hijau dan biru oleh perlakuan hara Mg, sedangkan reflektan warna biru dan merah oleh perlakuan hara N dan S .