Show simple item record

dc.contributor.authorPelitawati, Sutjiani
dc.date.accessioned2010-05-03T02:34:41Z
dc.date.available2010-05-03T02:34:41Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10171
dc.description.abstractKabupaten Bangka mempunyai potensi untuk pengembangan sapi potong, baik dari segi ketersediaan lahan maupun agroklimat. Terdapat hubungan erat antara lahan, ternak dan makanan ternak yang tidak dapat dipisahkan. Lahan yang optimal untuk pengembangan sapi potong adalah lahan yang sesuai sebagai lingkungan ekologis dan mampu menghasilkan makanan ternak yang cukup, berkualitas dan kontinyu. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi jenis penggunaan lahan untuk pengembangan ternak sapi potong; (2) menentukan kesesuaian lahan sebagai lingkungan ekologis sapi potong; (3) menentukan kesesuaian lahan untuk tanaman hijauan makanan ternak sapi potong yang dominan dan potensi untuk dikembangkan serta tingkat ketersediaannya yaitu dengan menghitung daya dukung hijauan makanan ternak; (4) menganalisis skala usaha dan kelayakan finansial usahaternak sapi potong; dan (5) menentukan arahan pengembangan ternak sapi potong berdasarkan potensi sumberdaya lahan dan kelayakan usahaternak. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2006, dengan lokasi di Kabupaten Bangka. Analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan program Microsoft Excel. Jenis lahan usahatani yang mendukung dilihat dari potensi pakan hijauan makanan ternak di Kabupaten Bangka terdiri dari: sawah, kebun campuran, semak belukar, kebun kelapa sawit, karet, perkebunan besar kelapa sawit, perkebunan rakyat dan belukar rawa dengan total luas sebesar 211 830 Ha (74.41% dari luas wilayah kabupaten). Pada keadaan kesesuaian lahan aktual diperoleh bahwa seluruh lahan yang dinilai di Kabupaten Bangka adalah tidak sesuai (N) sebagai lingkungan ekologis sapi potong, yaitu seluas 211 830 Ha (74.41%), dengan faktor pembatas kualitas air (pH air). Sedangkan pada keadaan kesesuaian lahan potensial, dengan memperbaiki pH air, maka diperoleh hasil bahwa seluruh lahan yang dinilai di Kabupaten Bangka adalah sesuai (S) sebagai lingkungan ekologis sapi potong, yaitu seluas 211 830 Ha (74.41%). Berdasarkan tingkat ketersediaan tanaman hijauan makanan ternak, sebagian besar lahan berada pada status aman dengan luas 191 826 Ha (67.38% dari luas wilayah kabupaten) dengan rata-rata daya dukung hijauan sebesar 0.36 ST/Ha pada keadaan kesesuaian lahan aktual dan 0.53 ST/Ha pada keadaan kesesuaian lahan potensial, sedangkan pada status rawan, kritis dan sangat kritis tidak terdapat. Total daya dukung hijauan makanan ternak pada keadaan kesesuaian lahan aktual mencapai 69 309 ST dengan kapasitas peningkatan sapi potong sebesar 68 568 ST (0.36 ST/Ha), sedangkan pada keadaan kesesuaian lahan potensial mencapai 102 486 ST dengan kapasitas peningkatan sapi potong sebesar 101 746 ST (0.53 ST/Ha). Berdasarkan jenis penggunaan lahan (landuse), lahan kebun kelapa sawit dan perkebunan besar sawit mempunyai kemampuan menyediakan hijauan makanan ternak yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan lahan-lahan lainnya. Pada keadaan kesesuaian lahan aktual rata-rata daya dukung hijauan pada lahan kebun kelapa sawit dan perkebunan besar sawit mencapai 1.93 ST/Ha, sedangkan pada keadaan kesesuaian lahan potensial 2.75 ST/Ha. Selanjutnya diikuti oleh sawah 0.88 ST/Ha, semak belukar 0.73 ST/Ha, karet 0.53 ST/Ha, belukar rawa 0.20 ST/Ha, kebun campuran 0.08 ST/Ha, dan perkebunan rakyat 0.08 ST/Ha. Hasil perhitungan NPV, Net BCR dan IRR pada tingkat suku bunga 15% menunjukkan bahwa usahaternak sapi potong di Kabupaten Bangka layak untuk dilakukan pada semua skala usaha (kecil, sedang dan besar) dengan harga input dan output tetap, NPV bernilai positif selama delapan tahun, Net BCR lebih dari satu, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku, dan Payback Period masing-masing pada tahun keenam bulan kedua, tahun kelima bulan ketiga dan tahun kelima bulan pertama. Berdasarkan analisis sensitivitas menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan biaya transport sebesar 30%, kenaikan harga sapi bakalan sebesar 10%, kenaikan harga pakan sebesar 20% dan penurunan harga penjualan ternak sebesar 10%, maka usahaternak sapi potong masih layak dilakukan pada semua skala usaha, NPV bernilai positif selama delapan tahun, Net BCR lebih dari satu, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku, dengan Payback Period bervariasi antara tahun kelima bulan ketiga bulan pertama sampai dengan tahun ketujuh bulan kedua. Arahan lahan pengembangan sapi potong terdiri dari sistem diversifikasi dan ekstensifikasi. Pada keadaan kesesuaian lahan potensial, arahan lahan sistem diversifikasi perkebunan, dengan luas total 14 200 Ha dengan kapasitas peningkatan sapi potong rata-rata 2.02 ST/Ha atau total sebesar 28 737 ST. Arahan lahan sistem diversifikasi sawah dengan luas 438 Ha, dengan kapasitas peningkatan sapi potong rata-rata 0.86 ST/Ha atau sebesar 378 ST. Arahan lahan sistem diversifikasi kebun campuran seluas 79 668 Ha, dengan kapasitas peningkatan sapi potong rata-rata 0.08 ST/Ha atau sebesar 6 081 ST. Sedangkan arahan lahan sistem ekstensifikasi semak belukar seluas 89 160 Ha, dengan kapasitas peningkatan sapi potong rata-rata 0.73 ST/Ha atau sebesar 65 046 ST. Arahan lahan sistem ekstensifikasi belukar rawa seluas 8 358 Ha, dengan kapasitas peningkatan sapi potong rata-rata 0.18 ST/Ha atau sebesar 1 503 ST. Skala usahaternak yang paling layak dikembangkan sebagai arahan pengembangan sapi potong di Kabupaten Bangka adalah pada skala besar ( > 10 ekor atau rata-rata 20 ekor). Prioritas I arahan lahan pengembangan adalah sistem diversifikasi perkebunan (terutama lahan kelapa sawit), dengan rata-rata daya dukung sebesar 2.04 ST/Ha, prioritas II adalah arahan lahan sistem ekstensifikasi semak belukar, dengan total daya dukung sebesar 65 253 ST, prioritas III merupakan arahan lahan sistem diversifikasi kebun campuran, dengan total luas lahan 79 668 Ha mampu menampung sebesar 6 290 ST, prioritas IV adalah pada sistem ekstensifikasi belukar rawa, dengan total daya dukung sebesar 1 650 ST, dan prioritas V merupakan arahan lahan sistem diversifikasi sawah, dengan total luas lahan 438 Ha mampu menampung sebesar 386 ST.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Potensi Sumberdaya Lahan untuk Arahan Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Bangka (Potential Analysis of Land Resources for Beef Cattle Development in Bangka Regency).id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record