Show simple item record

dc.contributor.advisorWahjunie, Enni Dwi
dc.contributor.advisorPurwakusuma, Wahyu
dc.contributor.authorChristivani, Anna Monika
dc.date.accessioned2020-02-05T04:10:50Z
dc.date.available2020-02-05T04:10:50Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101683
dc.description.abstractPengaruh erosi sangat besar dalam keberlanjutan penggunaan lahan pada masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui potensi dan indeks bahaya erosi yang terjadi pada lahan tertentu. Beberapa faktor pada metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dapat diperoleh berdasarkan peta dan foto udara. Dengan demikian penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) akan sangat membantu dalam mendapatkan data-data terkait dalam waktu relatif singkat pada luasan tertentu. Penetapan potensi erosi dengan berbagai faktor penentunya dilakukan di kebun pendidikan Cikabayan IPB sebagai acuan untuk menentukan indeks bahaya erosi (IBE) dan pembuatan peta satuan pengelolaan lahan (Land Management Unit, LMU). Potensi erosi dihitung dengan metode USLE, sedangkan faktor fisik seperti kondisi lereng, topografi, dan penggunaan lahan ditetapkan dengan metode pemetaan secara fotogrametri menggunakan teknologi UAV, yang dikombinasikan dengan metode terestrial. LMU diperlukan sebagai dasar tindakan yang harus dilakukan untuk menekan laju erosi pada unit lahan tertentu. Indeks bahaya erosi berdasarkan hasil perhitungan pada kebun pendidikan Cikabayan IPB tergolong sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan tingginya intensitas hujan dan pengaruh faktor panjang serta kemiringan lereng. Pengaruh kelerengan memiliki hubungan yang sangat nyata, semakin curam dan panjang suatu lereng maka indeks bahaya erosi akan semakin tinggi. Berdasarkan indeks bahaya erosi pada kebun Pendidikan Cikabayan didapatkan tujuh satuan pengelolaan lahan dengan nilai indeks bahaya erosi mulai dari 3,9 hingga 771,8. Indeks bahaya erosi tertinggi yaitu pada LMU E1 (kemiringan lereng 30 - 45%) yang terdiri dari jenis tanah Latosol dan Podsolik yaitu sebesar 325,0 hingga 771,8 dengan harkat bahaya erosi mulai dari tinggi hingga sangat tinggi. Sedangkan, indeks bahaya erosi terendah yaitu pada LMU A2 (kemiringan lereng 0 - 3%) dengan jenis tanah Regosol yaitu sebesar 3,9 - 10,6 dan memiliki harkat bahaya erosi mulai dari sedang hingga sangat tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcErosionid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePemetaan Indeks Bahaya Erosi Kebun Pendidikan Cikabayan IPB Dengan Memanfaatkan Unmanned Aerial Vechicle (UAV).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworderosi potensialid
dc.subject.keyworderosivitasid
dc.subject.keywordIBEid
dc.subject.keywordkelas lerengid
dc.subject.keywordUAVid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record