Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryobroto, Bambang
dc.contributor.advisorRaymond, Michel
dc.contributor.advisorWidayati, Kanthi Arum
dc.contributor.advisorRianti, Puji
dc.contributor.authorNurhayu, Winati
dc.date.accessioned2020-02-05T04:04:32Z
dc.date.available2020-02-05T04:04:32Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101680
dc.description.abstractKebiasaan penggunaan salah satu tangan pada berbagai aktivitas sehari-hari merupakan handedness yang dimiliki oleh seseorang. Handedness dapat terbagi menjadi dua: Penggunaan tangan kiri dalam sebagian besar kegiatan sehari-hari yang dikenal sebagai kidal, sebaliknya jika tangan kanan yang lebih banyak digunakan disebut bukan kidal. Namun, kidal dan bukan kidal menjadi istilah yang perlu dikaji ulang jika sebagian kegiatan menggunakan tangan kiri dan sebagian kegiatan lain menggunakan tangan kanan. Beberapa studi menunjukkan bahwa berbagai macam kegiatan yang kompleks dan butuh kehati-hatian lebih dapat mengekspresikan handedness seseorang. Kidal sebagai fenotipe diturunkan di dalam keluarga dan didukung oleh studi kemiripan handedness antara orang tua dan anak, studi anak kembar, dan studi asosiasi genetik. Walaupun handedness memiliki potensi genetik, namun tidak menutup kemungkinan bahwa handedness diturunkan melalui pengajaran orang tua ke anak. Hal ini tidak ditunjukkan pada studi adopsi karena handedness anak yang diadopsi tidak sesuai dengan handedness orang tua angkat. Maka dari itu, probabilitas handedness diturunkan melalui genetik tetap ada. Walaupun handedness merupakan karakter biologi, frekuensi orang kidal selalu jauh lebih sedikit dari orang yang tidak kidal, setidaknya sejak periode paleolitikum. Jika handedness merupakan sifat netral, seleksi alam akan menghilangkan orang kidal dari populasi. Nyatanya, orang kidal masih ada sampai sekarang, sehingga menunjukkan adanya mekanisme seleksi yang berbeda terhadap handedness. Melalui hipotesis bertarung, seleksi terkait frekuensi dapat bekerja. Sebagai minoritas, orang kidal memiliki keuntungan dalam menghadapi orang bukan kidal di dalam suatu pertarungan. Strategi yang berbeda dari orang kidal membuat orang bukan kidal tidak terbiasa dan hal ini akan menuntungkan orang kidal untuk memenangkan pertarungan. Sudah terdapat banyak studi handedness dilakukan di masyarakat industri. Sebagai pembanding, perlu adanya penelitian handedness pada masyarakat non-industri, terutama pada populasi yang masih melakukan kegiatan kompleks serta pertarungan yang masih merupakan bagian dari populasi tersebut. Flores merupakan salah satu populasi yang sesuai. Kidal dan bukan kidal merupakan kategori yang berbeda dan dapat diukur dengan pengakuan individu. Oleh karena itu, handedness merupakan fenotipe yang dapat menggambarkan genotipe dari individu. Melalui pendekatan heritabilitas, handedness merupakan variasi sifat yang diturunkan dalam populasi ini. Banyaknya pertarungan dalam perang tanding yang melibatkan sekelompok orang atau seluruh desa mungkin memiliki keuntungan tersendiri bagi orang kidal pada masyarakat Flores. Hipotesis bertarung terbukti walaupun secara tidak langsung. Kemungkinan penyebab dan kekurangan penelitian dibahas dalam studi ini.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcAnimal bioscienceid
dc.subject.ddcHandednessid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcNusa Tenggara Timurid
dc.titlePerbandingan penggunaan tangan kanan dan tangan kiri di Flores, Indonesia.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordFloresid
dc.subject.keywordhandednessid
dc.subject.keywordheritabilitasid
dc.subject.keywordhipotesis bertarungid
dc.subject.keywordkategori umumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record