Show simple item record

dc.contributor.advisorSantoso, Koekoeh
dc.contributor.advisorFarajallah, Achmad
dc.contributor.authorDaryanti, Edhita Putri
dc.date.accessioned2020-02-04T04:12:43Z
dc.date.available2020-02-04T04:12:43Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101637
dc.description.abstractStres adalah kondisi tubuh yang muncul saat menghadapi ancaman, tekanan atau suatu perubaan lingkungan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stres adalah antigen. Antigen yang diinjeksi melalui intraperitoneal mengaktifkan respon imun. Pada kondisi itu terjadi profilerasi sel-sel Polimorfonuclear (PMN) dan makrofag untuk memfagositosis antigen tersebut. Aktivitas fagositik menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas yang mengakibatkan kerusakan protein sehingga Heat Shock Protein-70 (HSP70) terekspresi berlebih. HSP70 memiliki peran sebagai chaperon dan sitokin dari sinyal yang mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons imun unggas yang terpapar dua antigen yang berbeda waktu berdasarkan pada ekspresi HSP70. Penelitian ini menggunakan 28 ekor puyuh jantan usia 5 bulan yang dibagi menjadi tujuh perlakukan, yaitu Kontrol: kelompok tanpa injeksi, P1: injeksi Sel Darah Merah Domba (SDMD) minggu ke-4, P2: injeksi vaksin ND minggu ke-4, P3: injeksi SDMD minggu ke-2 dan injeksi vaksin ND minggu ke-4, P4: injeksi vaksin ND minggu ke-2 dan injeksi SDMD minggu ke-4, P5: injeksi SDMD minggu ke-2 dan injeksi SDMD minggu ke-4, P6: injeksi vaksin ND minggu ke-2 dan injeksi vaksin ND minggu ke-4. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan secara signifikan (P>0,05) pada jumlah leukosit, heterofil, limfosit, monosit, eosinofil, basofil serta rasio H/L. Pada pengukuran ekspresi gen HSP70 terdapat kecenderungan kelompok dengan injeksi silang antigen yakni P3 (3,47) dan P4 (2,07) paling tinggi menunjukkan limpa mengalami stres yang diduga akibat aktivitas proliferasi limfosit. Pengukuran titer antibodi secara deskriptif tidak menunjukkan adanya pengaruh perlakukan dilihat dari waktu injeksi hingga pengukuran titer antibodi pada SDMD dan ND. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan pemberian injeksi silang antigen tidak menyebabkan puyuh stres yang ditandai dengan profil leukosit dan rasio H/L, namun limpa mengalami stres pada injeksi silang antigen serta tidak mempengaruhi titer antibodi terhadap antigen SDMD dan ND.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Physiologyid
dc.subject.ddcImune Responseid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleEvaluasi Ekspresi HSP70 dan Respons Imun pada Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Diinjeksi Multiantigenid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHSP70id
dc.subject.keywordmultiantigenid
dc.subject.keywordquailid
dc.subject.keywordrespons imunid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record