Show simple item record

dc.contributor.advisorChozin, Muhamad Achmad
dc.contributor.advisorGuntoro, Dwi
dc.contributor.authorSuryana
dc.date.accessioned2020-01-27T05:07:44Z
dc.date.available2020-01-27T05:07:44Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101362
dc.description.abstractPemanasan global menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit. Penanaman tanaman penutup tanah di bawah kelapa sawit menghasilkan merupakan salah satu syarat kelapa sawit berkelanjutan yang dapat digolongkan dalam mendukung sertifikasi ISPO. Tanaman penutup tanah merupakan tanaman yang ditanam untuk mengurangi daya rusak butir hujan dan aliran permukaan sehingga melindungi tanah dari bahaya erosi, menambah bahan organik, dan melakukan transpirasi untuk mengurangi kadar air tanah yang berlebihan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis tumbuhan yang tumbuh di bawah kelapa sawit menghasilkan dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah. Hingga saat ini belum diketahui tingkat toleransi berbagai jenis tumbuhan tersebut terhadap naungan di bawah kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pertumbuhan jenis-jenis tumbuhan toleran naungan untuk tanaman penutup tanah pada tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan percobaan. Percobaan I dan II dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit IPB-Cargill Jonggol umur 5 tahun dan di Kebun Kelapa Sawit Cikabayan Institut Pertanian Bogor umur 10 tahun. Percobaan III dilakukan di Kebun percobaan Cikarawang Institut Pertanian Bogor, Bogor, dari bulan September 2018 sampai April 2019. Penelitian diawali dengan mengukur iklim mikro dan analisis vegetasi di bawah kelapa sawit umur 5 tahun di Jonggol dan kelapa sawit umur 10 tahun di Cikabayan untuk memilih jenis tumbuhan. Penelitian dilanjutkan dengan menanam 6 jenis tumbuhan terpilih di bawah naungan paranet 0, 25, 50, dan 75% menggunakan rancangan tersarang untuk mengetahui respon tumbuhan terpilih terhadap berbagai tingkat naungan. Percobaan menggunakan empat ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan per naungan. Petak percobaan dibuat ukuran 2 m x 1 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa iklim mikro kelapa sawit menghasilkan berumur 5 tahun di Jonggol adalah intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban berturut-turut adalah 1094.7 lux, 28.5 oC, dan 68.76%, sedangkan kelapa sawit umur 10 tahun di Cikabayan adalah intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban berturut-turut adalah 997.8 lux, 32.5 oC, dan 87.25%. Asystasia gangetica, Axonopus compressus, Borreria alata, dan Ottochloa nodosa adalah jenis tumbuhan yang dominan kelapa sawit 5 tahun dan kelapa sawit 10 tahun. Asystasia gangetica dapat tumbuh optimal pada berbagai tingkat naungan, sedangkan tanaman lain seperti Arachis pintoi, Axonopus compressus, Borreria alata, Centrosema pubescens, dan Ottochloa nodosa hanya dapat tumbuh baik hingga naungan 50%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcOil Palmid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi dan Analisis Pertumbuhan Jenis-Jenis Tumbuhan Toleran Naungan untuk Tanaman Penutup Tanah pada Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis vegetasiid
dc.subject.keywordiklim mikroid
dc.subject.keywordrespon jenis tumbuhanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record