dc.description.abstract | Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas
penting di Indonesia. Salah satu penyakit serius dan merugikan pada perkebunan
kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh
cendawan G. boninense. Mekanisme pengendalian yang biasa dilakukan adalah
penggunaan bibit yang toleran, pembuatan parit isolasi, sanitasi batang dan akar
yang telah terinfeksi serta penggunaan agens biokontrol seperti Trichoderma.
Teknik pengendalian biologis menggunakan bakteri, khususnya bakteri endofit
masih belum banyak dilaporkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengevaluasi isolat
bakteri endofit yang potensial sebagai agens biokontrol penyakit busuk pangkal
batang (G. boninense). Penelitian dilakukan sejak bulan Oktober 2018 sampai Juni
2019. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nematologi Tumbuhan Departemen
Proteksi Tanaman IPB dan Laboratorium Bioteknologi PT SMART Tbk, Sentul,
Bogor. Penelitian terdiri atas beberapa tahap yaitu: (1) eksplorasi dan seleksi bakteri
endofit dari akar kelapa sawit dan akar pinang; (2) evaluasi potensi bakteri endofit
terhadap G. boninense secara in-vitro dan rumah kaca; (3) karakterisasi fisiologis
dan respons tanaman terkait ketahanan dengan analisis enzim peroksidase dan total
protein; (4) identifikasi bakteri endofit secara molekuler.
Sebanyak 45 isolat berhasil diisolasi dari akar kelapa sawit dan 43 isolat dari
akar pinang. Tujuh isolat lolos dalam uji keamanan hayati yang meliputi uji
hipersensitivitas dan hemolisis. Uji antibiosis in-vitro terhadap G. boninense juga
digunakan 8 isolat koleksi bakteri endofit Departemen Proteksi Tanaman, total
isolat yang diuji dalam uji antibiosis yaitu 15 isolat. Isolat dengan penghambatan
tertinggi adalah EG26, EG113, AC112, APE35, dan BAT27 dengan persentase
penghambatan masing-masing 56.80%, 56.51%, 56.11%, 53.62%, dan 41.28%.
Isolat bakteri endofit mampu menekan kejadian dan keparahan penyakit busuk
pangkal batang pada bibit kelapa sawit, dengan persentase penekanan kejadian
penyakit berkisar antara 50-100% dan penekanan keparahan penyakit sebesar 60-
100%. Karakterisasi fisiologis menunjukkan isolat BAT27 mampu mendegradasi
kitin, isolat APE35 mampu melarutkan fosfat, dan ke 5 isolat mampu memproduksi
siderofor. Hasil analisis aktivitas peroksidase menunjukkan bahwa tanaman yang
diinokulasi bakteri endofit memiliki nilai unit aktivitas enzim peroksidase yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, begitu juga dengan analisis kandungan
total protein. Hasil identifikasi molekuler menggunakan sikuens gen 16S rDNA
menunjukkan bahwa isolat EG26 identik dengan Bacillus subtilis, EG113 identik
dengan B. velezensis, AC112 identik dengan B. toyonensis, APE35 identik dengan
B. siamensis, BAT27 identik dengan B. toyonensis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bakteri endofit mampu dimanfaatkan dalam pengelolaan penyakit busuk
pangkal batang (G. boninense) pada tanaman kelapa sawit. | id |