Show simple item record

dc.contributor.advisorMunif, Abdul
dc.contributor.advisorNawangsih, Abdjad Asih
dc.contributor.authorAnggita, Sri Ayu
dc.date.accessioned2020-01-27T04:50:24Z
dc.date.available2020-01-27T04:50:24Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101361
dc.description.abstractKelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Salah satu penyakit serius dan merugikan pada perkebunan kelapa sawit adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh cendawan G. boninense. Mekanisme pengendalian yang biasa dilakukan adalah penggunaan bibit yang toleran, pembuatan parit isolasi, sanitasi batang dan akar yang telah terinfeksi serta penggunaan agens biokontrol seperti Trichoderma. Teknik pengendalian biologis menggunakan bakteri, khususnya bakteri endofit masih belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengevaluasi isolat bakteri endofit yang potensial sebagai agens biokontrol penyakit busuk pangkal batang (G. boninense). Penelitian dilakukan sejak bulan Oktober 2018 sampai Juni 2019. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nematologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman IPB dan Laboratorium Bioteknologi PT SMART Tbk, Sentul, Bogor. Penelitian terdiri atas beberapa tahap yaitu: (1) eksplorasi dan seleksi bakteri endofit dari akar kelapa sawit dan akar pinang; (2) evaluasi potensi bakteri endofit terhadap G. boninense secara in-vitro dan rumah kaca; (3) karakterisasi fisiologis dan respons tanaman terkait ketahanan dengan analisis enzim peroksidase dan total protein; (4) identifikasi bakteri endofit secara molekuler. Sebanyak 45 isolat berhasil diisolasi dari akar kelapa sawit dan 43 isolat dari akar pinang. Tujuh isolat lolos dalam uji keamanan hayati yang meliputi uji hipersensitivitas dan hemolisis. Uji antibiosis in-vitro terhadap G. boninense juga digunakan 8 isolat koleksi bakteri endofit Departemen Proteksi Tanaman, total isolat yang diuji dalam uji antibiosis yaitu 15 isolat. Isolat dengan penghambatan tertinggi adalah EG26, EG113, AC112, APE35, dan BAT27 dengan persentase penghambatan masing-masing 56.80%, 56.51%, 56.11%, 53.62%, dan 41.28%. Isolat bakteri endofit mampu menekan kejadian dan keparahan penyakit busuk pangkal batang pada bibit kelapa sawit, dengan persentase penekanan kejadian penyakit berkisar antara 50-100% dan penekanan keparahan penyakit sebesar 60- 100%. Karakterisasi fisiologis menunjukkan isolat BAT27 mampu mendegradasi kitin, isolat APE35 mampu melarutkan fosfat, dan ke 5 isolat mampu memproduksi siderofor. Hasil analisis aktivitas peroksidase menunjukkan bahwa tanaman yang diinokulasi bakteri endofit memiliki nilai unit aktivitas enzim peroksidase yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, begitu juga dengan analisis kandungan total protein. Hasil identifikasi molekuler menggunakan sikuens gen 16S rDNA menunjukkan bahwa isolat EG26 identik dengan Bacillus subtilis, EG113 identik dengan B. velezensis, AC112 identik dengan B. toyonensis, APE35 identik dengan B. siamensis, BAT27 identik dengan B. toyonensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit mampu dimanfaatkan dalam pengelolaan penyakit busuk pangkal batang (G. boninense) pada tanaman kelapa sawit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhythopatologyid
dc.subject.ddcRot diseaseid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePotensi Bakteri Endofit Sebagai Agens Biokontrol Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma boninense) pada Tanaman Kelapa Sawitid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBacillusid
dc.subject.keywordbiokontrolid
dc.subject.keywordpemacu pertumbuhanid
dc.subject.keywordenzim peroksidaseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record