Show simple item record

dc.contributor.advisorNandika, Dodi
dc.contributor.authorYorgie, Thomas
dc.date.accessioned2020-01-24T03:17:36Z
dc.date.available2020-01-24T03:17:36Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101288
dc.description.abstractPemanfaatan batang Gewang (Corypha Utan Lamk.) belum dilakukan secara optimal disebabkan bagian dalam batangnya memiliki tingkat modulus of elasticity (MOE), modulus of rupture (MOR), dan kerapatan yang rendah dibandingkan bagian tengah dan bagian luarnya. Bagian dalam batang Gewang juga sangat rentan terhadap serangan jamur. Kondisi tersebut menyebabkan bagian dalam batang Gewang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan konstruksi. Oleh karena itu perlu aplikasi teknologi yang dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik bagian dalam batang Gewang. Densifikasi atau pemadatan kayu adalah salah satu teknologi yang diduga potensial untuk meningkatkan atau memodifikasi sifat fisis dan sifat mekanis kayu Gewang. Dari satu batang Gewang dibuat 90 lamina (100 x 5 x 1.2 cm), yang berasal dari sisi dalam, tengah, dan luar bagian pangkal, tengah, dan ujung batang. Dari 90 lamina tersebut, 45 lamina yang mewakili bagian batang dan sisi batang didensifikasi menggunakan mesin kempa panas dengan suhu 150ºC selama 60 menit sehingga ketebalannya berkurang 50 % menjadi 0.6 cm dari ketebalan awal yaitu 1.2 cm. Contoh uji lamina Gewang terdensifikasi dan tanpa densifikasi kemudian diuji sifat fisis (kadar air dan kerapatan), sifat mekanis (MOE dan MOR), serta ketahanannya terhadap jamur pelapuk Schizophyllum commune Fr. Pengujian sifat fisis dan sifat mekanis dilakukan berdasarkan Standar BS:373:1957. Sementara itu pengujian ketahanan terhadap jamur pelapuk dilakukan berdasarkan SNI 01.7207:2014. Hasil penelitian menunjukkan densifikasi mampu menurunkan kadar air lamina Gewang dan meningkatkan kerapatannya secara signifikan. Disamping itu, proses densifikasi mampu meningkatkan MOR lamina Gewang secara signifikan. Peningkatan MOR tertinggi terjadi pada bagian ujung sisi luar batang yaitu mencapai 622.31%, sedangkan peningkatan MOR terendah terjadi pada bagian pangkal sisi tengah batang yaitu hanya 105.47%. Namun demikian MOE lamina Gewang terdensifikasi menurun karena suhu densifikasi melebihi batas kemampuan sehingga struktur sel kayu mengalami deformasi. Ketahanan lamina Gewang terdensifikasi terhadap jamur pelapuk S.commune meningkat secara signifikan. Berdasarkan SNI 01.7207.2014 lamina Gewang terdensifikasi tergolong agak tahan sampai sangat tahan terhadap serangan jamur S.commune, kecuali lamina yang berasal dari bagian pangkal sisi dalam dan tengah batang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest productid
dc.subject.ddcLaminated gewangid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleSifat Fisis, Sifat Mekanis dan Ketahanan Lamina Gewang (Corypha Utan Lamk.) Terdensifikasi terhadap Jamur Pelapuk Kayuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCorypha Utan Lamkid
dc.subject.keywordDensifikasiid
dc.subject.keywordSchizophyllum communeid
dc.subject.keywordSifat Fisisid
dc.subject.keywordSifat Mekanisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record