dc.description.abstract | Kabupaten Jombang memiliki penggunaan lahan dominan sawah sebesar 76.353 ha atau 65,8% dari total luas wilayah. Luas tanaman padi di Kabupaten Jombang selama satu tahun terakhir pada tahun mengalami penurunan. Menurunnya luas panen menyebabkan produksi juga menurun. Hal tersebut dikarenakan adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Untuk mempertahankan lahan sawah perlu dilakukan arahan dan strategi pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeliniasi penggunaan lahan eksisting, (2) melakukan evaluasi lahan fisik dan ekonomi untuk padi sawah, (3) menganalisis ketersediaan lahan untuk padi sawah, (4) menyusun arahan dan strategi pengembangan lahan untuk padi sawah. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan pengambilan data primer dan sekunder. Data primer merupakan hasil pengamatan profil tanah, pengecekan penggunaan lahan, dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi lembaga pemerintahan yang terkait. Penggunaan lahan eksisting diperoleh dari interpretasi SPOT 6 dan cek lapang. Evaluasi kesesuaian lahan fisik diperoleh dari satuan peta tanah (SPT) dengan metode matching sedangkan kesesuaian ekonomi menggunakan indikator Gross Margin (GM) dan B/C Ratio. Ketersediaan lahan sawah berdasarkan penggunaan lahan eksisting, evaluasi lahan fisik dan ekonomi, RTRW, serta kawasan hutan. Strategi yang dilakukan untuk mengembangkan padi sawah yaitu menggunakan analisis SWOT yang diperoleh dari skor IFA dan EFA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam jenis penggunaan lahan yaitu hutan, emplasemen, permukiman, sawah, tegalan, dan badan air. Penggunaan lahan dominan adalah sawah sebesar 40.362,16 ha atau 60,03%.. Kesesuaian lahan yang diperoleh yaitu S2r, S2fn, S2rfn, S3n, S3fn, S3trn, S3trfn, S3trne, dan N1e. Perlakuan dengan pemberian bahan organik, pemupukan, pengapuran, dan konservasi tanah dan air meyebabkan kelas kesesuaian lahan menjadi kesesuaian potensial. Kesesuaian ekonomi berada pada kelas S2 dan N. Lahan yang tersedia untuk mempertahankan padi sawah sebesar 7.237,7 ha (10,6%). Strategi yang digunakan yaitu meningkatkan penggunaan teknologi, memantau dan mengendalikan distribusi komoditas, mengimplementasikan LP2B, menjaga stabilitas pasokan bahan pangan, dan pembatasan izin alih fungsi lahan. | id |