Show simple item record

dc.contributor.advisorSutjahjo, Suryono Hadi
dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.advisorKuriawan, Rachman
dc.contributor.advisorPurwanto, Yohannes Aris
dc.contributor.authorWahyuni, Sri
dc.date.accessioned2020-01-08T02:53:30Z
dc.date.available2020-01-08T02:53:30Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100903
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pertambahan penduduk tersebut berimplikasi pada kebutuhan pangan dan energi yang merupakan kebutuhan esensial manusia. Pemerintah telah berupaya mewujudkan ketahanan pangan dan energi yang tertuang dari UU No.18/2012 tentang ketahanan pangan dan UU No 30/2007 tentang energi serta beberapa PP untuk mencapai laju kebutuhan tersebut. Dalam pembangunan desa terdapat pengembangan ketahanan pangan dan energi yang dipengaruhi oleh tiga faktor yakni faktor sosial, ekonomi, lingkungan, dan teknologi. Sistem pertanian terpadu sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi petani, karena kebiasaan bertani dan beternak dalam satu rumah tangga di pedesaan maupun daerah transmigrasi telah mengakar dengan kuat. Penerapan model pertanian terpadu berkelanjutan bertujuan untuk mengoptimalkan serta dapat pemanfaatan sumberdaya yang ada sesuai dengan potensi wilayah dan sumberdaya yang tersedia di daerah tersebut. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah model pertanian terpadu yang dapat diterapkan di perdesaan untuk mencapai kemandirian pangan dan energi di daerah tersebut. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kebutuhan pangan dan energi per kapita per hari setiap keluarga di perdesaan. 2) Menganalisis finansial usaha pertanian terpadu berkelanjutan skala rumah tangga di perdesaan untuk menunjang kemandirian pangan dan energi. 3) Menganalisis status keberlanjutan pertanian terpadu skala rumah tangga ditinjau dari masing-masing dimensi keberlanjutan pembangunan, yaitu: dimensi ekologi, ekonomi, dan teknologi-infrastuktur. 4) Merumuskan model atau prototipe sistem pertanian terpadu skala rumah tangga berkelanjutan di perdesaan. 5) Merumuskan arah kebijakan pengembangan sistem pertanian terpadu skala rumah tangga yang berkelanjutan. Melalui Penelitian ini mengkaji keberlanjutan sistem pertanian terpadu di desa mandiri yang berlokasi di Desa Pagelaran Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor dan tiga desa berkembang yakni Desa Waelo Kecamatan Waelata, Desa Grandeng Kecamatan Lolong Kuba, Desa Waekasar Kec.Waeapo Kab.Buru Provinsi Maluku. Penetapan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa ketiga wilayah tersebut merupakan desa berkembang yang akan dijadikan contoh implementasi model pertanian terpadu skala rumah tangga di pedesaan. Analisa deskriptif digunakan untuk menganalisa kondisi eksisting di ketiga wilayah dengan tujuan memperoleh gambaran secara mendalam mengenai objek penelitian dan fenomena yang terjadi. Metode analisis kriteria penilaian kelayakan digunakan untuk menganalisis finansial usaha pertanian terpadu skala rumah tangga, yaitu : Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Sedang untuk menilai keberlanjutan pertanian terpadu digunakan metode MDS (Multidimensional Scaling) RAP IFS (Rapid Appraisal for Integrated Farming System). Penelitian ini juga memanfaatkan analisa prospektif untuk menentukan faktor kunci keberlanjutan. Berdasarkan hasil observasi lapang dan in depth interview diperoleh data bahwa rumah tangga tani di ketiga desa di Kabupaten Buru memiliki pangsa pengeluaran pangan yang tinggi sebesar 65.69 (Desa Waelo), artinya prngeluaran pangan di desa waelo masih sangat rendah di bandingkan denga (Desa Waekasar) 70.90 dan 72.2 (Desa Grandeng), Data tersebut juga menunjukkan bahwa rumah tangga di ketiga desa tersebut pada kategori belum tahan pangan. Rumah tangga tani di ketiga desa tergolong belum mandiri energi karena 100 persen energi yang digunakan berasal dari energi fosil. Listrik dan minyak tanah adalah bahan bakar yang paling sering dimanfaatkan untuk penerangan dan memasak. Hasil analisis RAP-Agromultidimensi dengan menggunakan metode MDS menghasilkan nilai Indeks keberlanjutan pembangunan pertanian skala rumah tangga yang bervariasi yakni 62.53, 56.28 dan 67.73 untuk Desa Waelo, Desa Waekasar dan Desa Grandeng, artinya ketiga desa tersebut termasuk dalam kategori belum berlanjut. Penilaian IKB-Agro didasarkan pada tiga dimensi yakni ekologi, ekonomi dan teknologi. Berdasarkan hasil analisa leverage terdapat 4 (empat) atribut yang paling sensitif mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan ekonomi yakni 1) tingkat subsisi terhadap input, (2) alokasi waktu yang digunakan untuk usaha tani, (3) alternatif usaha selain usaha tani, dan (4) aksesibilitas pasar. Sementara dimensi yang mempengaruhi nilai indeks teknologi adalah(1) pemanfaatan teknologi penanganan limbah, (2) standarisasi mutu produk pertanian, (3) ketersediaan sarana dan prasarana dan (4) jenis sistem usaha pertanian. Berdasarkan faktor kunci keberlanjutan pertanian terpadu skala rumah tangga perdesaan di Desa Waelo, Waekasar, dan Desa Grandeng, ke tiga desa mempunyai nilai yang sama yakni lebih rendah untuk dimensi lingkungan. Desa Pagelaran Kecamatan Ciomas Kabupatan Bogor mempunyai nilai dimensi lingkungan dan dimensi teknologi lebih tinggi 54.86. Hasil simulasi menunjukan bahwa komoditas utama yang memiliki nilai ekonomi tertinggi adalah peternakan sapi yang menghasilkan pangan, energi dan pupuk organik. Pertambahan populasi sapi pada usaha pertanian terintegrasi mampu meningkatkan jumlah pendapatan usaha tersebut secara signifikan. Perumusan arah kebijakan sistem pertanian terpadu skala rumah tangga, menunjukkan adanya kemandirian pangan dan energi. Hasil ini dapat digunakan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di perdesaan, kususnya di beberapa desa yang masih terdapat kelangkaan pangan dan energi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNatural resourcesid
dc.subject.ddcFarming systemid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleModel Pertanian Terpadu Berkelanjutan Skala Rumah Tangga di Pedesaan untuk Menunjang Kebutuhan Pangan dan Energi.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordmodelid
dc.subject.keywordpertanian terpaduid
dc.subject.keywordskala rumah tanggaid
dc.subject.keywordkeberlanjutanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record