Desain Ekonomi Biru Perikanan Cakalang di Kota Jayapura
View/ Open
Date
2019Author
Hutajulu, Halomoan
Kusumastanto, Tridoyo
Budiharsono, Sugeng
Imran, Zulhamsyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsep ekonomi biru merupakan salah satu solusi untuk mengatasi pengelolaan perikanan cakalang konvensional yang berorientasi terhadap pengurasan sumberdaya ikan cakalang. Permasalahan pengurasan sumberdaya ikan, kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, limbah ikan yang tidak terkelola, serta peralatan dan perlengkapan penangkapan yang merusak ekosistem harus segera diatasi. Hal tersebut menyebabkan belum optimalnya kontribusi sektor perikanan cakalang terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah maupun kesejahteraan masyarakat lokal. Oleh karena itu maka dipandang penting untuk melakukan kajian tentang: Desain ekonomi biru perikanan cakalang di Kota Jayapura. Tujuan dari penelitian adalah: a) menganalisis keterkaitan ekonomi-ekologi, b) mengkaji kekuatan struktur dan interaksi antar sektor ekonomi perikanan tangkap, c) menganalisis model pengelolaan perikanan cakalang berdasarkan prinsip ekonomi biru, d) merumuskan alternatif kebijakan perikanan cakalang berdasarkan prinsip ekonomi biru di Kota Jayapura.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner dan focus group discussion (FGD). Data Sekunder yaitu berupa data statistik perikanan tangkap, laporan tahunan DKP Kota Jayapura, PDRB Kota Jayapura, Kota Jayapura Dalam Angka, Analisis GRK Kota Jayapura. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis Valuasi Ekonomi, CBA, I-O, I-O Ekologi, Sistem Dinamis yang disimulasikan menggunakan Analisis Bioekonomi, PAM, dan RIA.
Nilai ekonomi total (NET) ekosistem laut Kota Jayapura yakni Rp.9.966.814.784/tahun yang terdiri dari nilai manfaat langsung sebagai penghasil ikan cakalang dan nilai manfaat tidak langsung meliputi nilai ekologi, fungsi pengatur perubahan iklim, penghasil unsur hara nitrogen, penghasil nutrient, penyimpan karbon dan nilai CVM. Usaha perikanan cakalang menghasilkan kontribusi nyata terhadap perekonomian wilayah, menghasilkan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Jayapura. Nilai NPV sebesar Rp.206.863.750, nilai BCR sebesar 1,26 dan nilai IRR sebesar 42,44%.
Aktivitas sektor-sektor perekonomian membutuhkan input lingkungan (lahan dan mangrove) dan kebutuhan terhadap areal/lahan dan mangrove dalam upaya untuk menghasilkan output produksi. Aktivitas produksi sektor-sektor perekonomian tersebut harus dikelola sehingga menghasilkan limbah yang minimum (mendekati nol), dan berkelanjutan. Analisis I-O dengan menggunakan pendekatan ekonomi konvensional menunjukkan bahwa struktur dan interaksi sub sektor perikanan cakalang masih lemah. Produksi perikanan cakalang lokal masih belum mencukupi konsumsi lokal (rumah tangga/RT pengkonsumsi terbanyak), masih mengandalkan pasokan dari Bitung, Ternate, Ambon, Bau-Bau. Lemahnya
struktur dan interaksi sub sektor perikanan cakalang juga ditunjukkan masih kecilnya nilai IDP dan IDK, mampu menyerap tenaga kerja.
Analisis Model Dinamis menunjukkan aktivitas penangkapan ikan cakalang setelah menerapkan ekonomi biru menghasilkan: a) peningkatan stok dari 19.828,40 ton menjadi 36.574 ton, b) peningkatan pendapatan perikanan cakalang Rp.36.908.273.435 menjadi Rp.62.819.413.680, c) terjadi peningkatan jumlah PDRB dari Rp.701.853.174 menjadi Rp.1.218.696.625, d) terjadi penurunan koefisien limbah (zero waste) dari 4,26 ton menjadi 0,18 ton, e) menghasilkan nilai tambah ekonomi berupa pakan ikan sebesar Rp.460.680.000 dan pupuk Rp.293.160.000.
Hasil analisis PAM menunjukkan usaha perikanan cakalang memiliki keunggulan komparatif, kompetitif dan berdaya saing yang ditunjukkan nilai Privat Cost Ratio (PCR) sebesar 0,395, nilai DRC 0,387, nilai PP sebesar Rp.140.618.375 dan nilai SP sebesar Rp.140.298.375. Usaha perikanan cakalang memberikan keuntungan bagi nelayan setempat dan sangat kompetitif dibandingkan jenis ikan lainnya maupun dengan ikan cakalang dari wilayah lain.
Alternatif kebijakan pengelolaan perikanan cakalang yang terpilih adalah opsi kebijakan kedua yakni berupa pembuatan Peraturan Daerah (PERDA) baru tentang ekonomi biru sektor perikanan tangkap di Kota Jayapura. Nilai manfaat ekonomi biru mencapai Rp.2.073.189.740.446 sedangkan biaya Rp.18.166.607.100 dengan nilai selisih mencapai Rp.2.055.023.133.346. Nilai tersebut merupakan perbandingan didasarkan atas lebih besar manfaat yang diterima dibandingkan biaya yang dikeluarkan dalam mengadopsi kebijakan ekonomi biru