Show simple item record

dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.advisorDamayanthi, Evy
dc.contributor.advisorLipoeto, Nur Indrawaty
dc.contributor.advisorDewi, Mira
dc.contributor.authorDiana, Fivi Melva
dc.date.accessioned2020-01-08T02:37:45Z
dc.date.available2020-01-08T02:37:45Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100879
dc.description.abstractStatus gizi dan faktor gizi memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kognitif terutama pada 1000 HPK (270 hari selama kehamilan dan pada 2 tahun pertama kehidupan seorang anak). Kecukupan energi dan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak dan asam lemak merupakan hal yang penting untuk tumbuh kembang otak. Salah satu asam lemak yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan otak dan kognitif anak adalah asam lemak omega-3. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tumbuh kembang anak antara lain dengan pengembangan produk pangan lokal yang mengandung asam lemak omega-3. Hal ini dapat dilakukan melalui studi efikasi pemberian biskuit yang mengandung ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) terhadap pertumbuhan dan peningkatan aspek kognitif tikus percobaan. Pada penelitian ini digunakan tikus umur 21 hari lepas sapih sebagai hewan model dari anak balita. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Penelitian tahap satu bertujuan untuk pengembangan produk biskuit berbasis ikan Bilih. Penelitian tahap dua bertujuan untuk mengetahui efikasi pemberian biskuit yang mengandung ikan Bilih terhadap pertumbuhan (bobot badan, panjang ekor) dan perkembangan morfologi otak (volume otak, berat otak dan analisis sel otak hippocampus) melalui kemampuan belajar (kognitif) tikus percobaan. Desain penelitian ini menggunakan experimental studies. Rancangan percobaan terhadap tikus dan rancangan biskuit penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian tahap satu dilakukan pengembangan biskuit dengan mencoba berbagai formula yang kemudian ditetapkan melalui uji organoleptik yaitu uji hedonik dengan 40 orang panelis semi terlatih sebanyak 2 kali ulangan. Penelitian tahap kedua adalah pengujian dengan hewan coba yaitu tikus percobaan galur Sprague Dawley jantan sebanyak 24 ekor. Tikus ditempatkan secara berpasangan di dalam kandang dan diberikan ransum standar dan air secara ad libitum setiap hari selama 14 hari sebagai masa adaptasi. Setelah masa adaptasi tikus diberikan pakan standar dan perlakuan selama 28 hari. Tikus dibagi menjadi empat perlakuan berbeda. Tikus kelompok P1 (20g/hari pakan standar secara oral+0.2g/hari pakan standar dilarutkan sampai 6ml dengan aquabides dan diberikan melalui gastric tube), P2 (pakan standar 20g/hari secara oral+2.43g/hari biskuit standar dilarutkan sampai 6 ml dengan aquabides dan diberikan melalui gastric tube), P3 (20g/hari pakan standar secara oral+2.43g/hari biskuit standar+0.014g minyak omega-3 murni dilarutkan sampai 6ml dengan aquabides dan diberikan melalui gastric tube) dan P4 (pakan standar 20g/hari secara oral+2.09g biskuit F20 (biskuit dengan penambahan 20g tepung ikan Bilih per satu formula adonan) dilarutkan sampai 6ml dengan aquabides dan diberikan melalui gastric tube). Parameter yang diukur selama masa perlakuan adalah penimbangan bobot badan dan panjang ekor dilakukan setiap 7 hari sekali. Pengukuran skor Y-Maze dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu. Pada akhir intervensi dilakukan pengukuran volume otak berdasarkan hukum archimedes, pengukuran berat otak dengan timbangan, dan analisis jumlah sel neuron hippocampus (CA1, CA2, CA3, CA4, serta DG) dengan melakukan pewarnaan HE dan menggunakan Image J analysis software. Penelitian ini telah mendapat persetujuan etik penelitian nomor 72–2017 dari komisi etik hewan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, IPB. Hasil penelitian tahap satu menetapkan bahwa biskuit yang paling disukai responden adalah dengan penambahan 20g tepung ikan Bilih per satu formula adonan pada produk biskuit rasa cokelat. Hasil penelitian tahap dua menunjukkan Hasil Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap selisih rata-rata panjang ekor tikus. Hasil uji Tukey terhadap selisih rata-rata panjang ekor tikus menunjukkan bahwa P4 (2.26±0.60cm) lebih panjang secara signifikan dibandingkan P2 (1.46±0.34cm), dan P1 (1.34±0.29cm), namun tidak berbeda nyata dengan P3 (1.64±0.34). Hasil uji ANOVA yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap ratarata pengukuran skor Y-Maze tikus pada hari kelima perlakuan. Hasil uji Tukey terhadap rata-rata skor Y-Maze tikus menunjukkan bahwa P4 (63.34±12.40%) lebih besar secara signifikan skor Y-Maze tikus pada hari kelima dibandingkan P1 (20.00±27.39%) dan P2 (52.15±14.16%) namun tidak berbeda nyata dengan P3 (45.84±26.69%). Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap rata-rata volume otak tikus. Hasil uji Tukey terhadap ratarata volume otak tikus menunjukkan bahwa P4 (2.84± 0.08ml) lebih besar secara signifikan volume otak tikus dibandingkan dengan P1 (2.00± 0.00ml), P2 (2.16±0.09ml), dan P3 (2.26± 0.15ml ). Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap penambahan jumlah sel neuron hippocampus CA4 tikus. Hasil uji Tukey terhadap rata-rata jumlah sel neuron hippocampus CA4 tikus P4 (70.73±9.73) lebih besar secara signifikan jumlah sel neuron hippocampus CA4 dibandingkan P2 (49.80±10.53), tetapi tidak berbeda nyata dengan P1(57.33±7.89) dan P3 (53.20±9.12). Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap jumlah rata-rata sel neuron hippocampus DG tikus. Hasil uji Tukey terhadap jumlah rata-rata sel neuron hippocampus DG tikus menunjukkan bahwa P4 (171.27±14.79) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan P1 (131.27±27.45) dan P2 (157.60±27.45) tetapi tidak berbeda nyata dengan P3 (160.53±11.99). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan produk berbasis ikan Bilih yang paling disukai panelis adalah penambahan 20g tepung ikan Bilih per satu formula adonan pada produk biskuit rasa cokelat. Pemberian biskuit tersebut pada tikus percobaan mampu meningkatkan secara signifikan panjang ekor, YMaze score, volume otak dan jumlah sel neuron hippocampus (CA4 dan DG). Meskipun tidak signifikan meningkatkan bobot badan, berat otak, dan jumlah sel neuron hippocampus ((CA1 dan CA2), CA3) tikus, perlakuan dengan menambahkan biskuit terpilih memiliki kecenderungan untuk meningkatkan bobot badan, berat otak, jumlah sel neuron hippocampus (CA1, CA2) dan CA3 tikus.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcNutritional statusid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleFIVI MELVA DIANA. Studi Efikasi Pemberian Biskuit yang Mengandung Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) terhadap Pertumbuhan dan Peningkatan Aspek Kognitif Tikus Percobaanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordIkan Bilihid
dc.subject.keywordomega-3id
dc.subject.keywordpanjang ekorid
dc.subject.keywordsel neuron hippocampus (CA4 dan DG)id
dc.subject.keywordvolume otakid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record