dc.description.abstract | Begonia adalah salah satu marga tumbuhan berbunga yang terbesar, terdiri
lebih dari 1947 jenis. Marga ini tersebar di wilayah pantropis, dengan kawasan
Malesia sebagai pusat keberagamannya. Begonia banyak ditemukan di habitat
dengan kelembapan tinggi, seperti lantai hutan hujan tropis, pinggiran sungai, air
terjun, mulut gua serta perbukitan kapur, pada berbagai level ketinggian. Marga ini
memiliki ciri diagnostik berupa daun asimetris, memiliki stipula, bunga kelamin
tunggal, bakal buah tenggelam. Revisi taksonomi Begonia untuk wilayah Sulawesi
bagian tengah dan tenggara, serta evaluasi status konservasinya belum pernah
dilakukan. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi serta
mengkaji ulang status taksonomi jenis-jenis Begonia yang terdapat di wilayah
Sulawesi bagian tengah dan tenggara.
Studi revisi ini dilakukan berdasarkan pendekatan ciri morfologi pada 487
lembar spesimen herbarium yang berasal dari hasil eksplorasi pada 12 lokasi di
wilayah Sulawesi bagian tengah dan tenggara, koleksi Herbarium Bogoriense (BO),
Herbarium Celebense (CEB), Herbarium Kebun Raya Bogor (BOHB), Herbarium
Kebun Raya Singapura (SING) serta foto spesimen dari berbagai herbarium di
dunia yang tersedia di pangkalan data elektronik, Begonia Resource Centre
(http://padme.rbge.org.uk/begonia/). Spesimen diidentifikasi dengan kunci
identifikasi dan deskripsi yang terdapat di Portal Data Begonia Sulawesi
(http://portal.cybertaxonomy.org/flora-malesiana-prospective/). Terminologi
karakter morfologi mengacu pada buku Botanical Latin, Manual Leaf Architecture
serta penelitian sebelumnya. Analisis fenetik dilakukan dengan menggunakan
program NTSYS versi 2.1.1a.
Sebanyak 24 jenis ditemukan di Sulawesi bagian tengah dan tenggara meliputi
16 merupakan jenis yang sudah dikenal sebelumnya yaitu Begonia aptera, B.
balgooyi, B. celebica, B. flacca, B. hekensis, B. hooveriana, B. imperfecta, B.
matarombeoensis, B. mekonggensis, B. ozotothrix, B. rieckei, B. robusta, B.
sarasinorum, B. stevei, B. varipeltata, B. watuwilensis; empat jenis baru yaitu B.
incudiformicarpa, B.iskandariana, B. johntania dan B. tumburanoensis telah
dpertelakan; sedangkan satu jenis, Begonia sphenocarpa dinyatakan sebagai
sinonim dari B. celebica dan tiga jenis tidak dapat diidentifikasi karena tidak
lengkap. Analisis fenetik berdasarkan pada 48 ciri morfologi menghasilkan tiga
kelompok Begonia yang kongruen dengan pengelompokan secara taksonomi, yaitu
kelompok A yang terdiri dari dua jenis, Begonia aptera dan B. robusta yang
merupakan anggota dari seksi Platycentrum, kelompok B adalah kelompok seksi
Petermannia yang terdiri dari 19 jenis, dan kelompok C terdiri dari tiga jenis,
Begonia incudiformicarpa, B. iskandariana dan B. tumburanoensis yang
merupakan anggota dari seksi Jackia. Berdasarkan status konservasinya, sebagian
besar (15) jenis termasuk dalam kategori terancam dengan rincian enam jenis
(Begonia hekensis, B. imperfecta, B. iskandariana, B. stevei, B. varipeltata and B.
tumburanoensis) termasuk ke dalam kritis (CR), delapan jenis (Begonia balgooyi,
B. celebica, B. hooveriana, B. incudiformicarpa, B. matarombeoensis, B.
mekonggensis, B. sarasinorum, and B. watuwilensis) terancam (EN) dan satu jenis
(Begonia flacca) genting (VU). Empat jenis (Begonia aptera, B. ozotothrix, B.
rieckei and B. robusta) beresiko rendah (LC), satu jenis(Begonia johntania) tidak
cukup data (DD), dan tiga jenis yang belum teridentifikasi masuk ke dalam kategori
‘belum dievaluasi’ (NE). | id |