Studi Infestasi Tungau Pengganggu pada Peternakan Ayam Petelur di Jawa.
View/ Open
Date
2019Author
Khotimah, Husnul
Hadi, Kesumawati Upik
Soviana, Susi
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah utama yang sering terjadi di peternakan ayam petelur adalah infestasi ektoparasit, terutama tungau. Tungau yang umum menginfestasi peternakan ayam petelur adalah dari superfamili Dermanyssoidea, yaitu famili Dermanyssidae dan Macronyssidae. Tungau dari kedua famili tersebut merupakan tungau penghisap darah. Tungau dari famili Dermanyssidae terutama adalah Dermanyssus gallinae yang kasus infestasinya belum pernah dilaporkan di Indonesia dibandingkan dengan negara tropis lainnya. Tungau dari famili Macronyssidae terbagi menjadi dua jenis, yaitu Ornithonyssus sylviarum dan O. bursa. O. sylviarum tersebar dan menjadi masalah di negara 4 musim, tetapi sebaliknya infestasi O. bursa lebih banyak dilaporkan di negara tropis. Tungau jenis lainnya yang menjadi pengganggu di peternakan ayam petelur adalah Feather Mites yang tidak menghisap darah, tetapi memakan debris tubuh ayam dan salivanya menyebabkan iritasi pada kulit ayam. Tungau ini berasal dari family Analgidae, dan spesies yang umum ditemukan adalah Megninia ginglymura dan M. cubitalis.
Laporan mengenai infestasi tungau penganggu pada peternakan ayam petelur masih sangat minim di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tungau pengganggu di peternakan ayam petelur, mengukur populasi, distribusi, derajat infestasi, dan prevalensi tungau, serta mengetahui faktor-faktor risiko yang memengaruhi infestasi tungau. Penelitian ini juga bertujuan mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) peternak terhadap infestasi tungau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2018 di Pulau Jawa pada 13 peternakan dengan sampel masing-masing peternakan 20 ekor ayam. Total sampel secara keseluruhan adalah 260 ekor ayam.
Terhadap seluruh ayam dilakukan pemeriksaan secara manual dan pengambilan tungau pada ke enam regio tubuh ayam (kepala-leher, toraks, abdomen, sayap, ekor, dan kaki) dengan menggunakan kuas yang sudah dicelupkan alkohol. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan kuesioner pada peternak untuk mengukur faktor risiko dan PSP. Analisis penelitian dilakukan secara deskriptif dan analitik. Uji statistik yang digunakan adalah Anova (Analisys of Variance) untuk mengetahui perbedaan distribusi infestasi tungau per regio tubuh ayam, dan uji Wald untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terhadap infestasi tungau. Analisis lainnya adalah uji Regresi Logistik untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi infestasi tungau.
Berdasarkan hasil identifikasi dengan pemeriksaan di bawah mikroskop ditemukan bahwa tungau yang menginfestasi ayam pada 13 peternakan ayam petelur di Pulau Jawa adalah O. bursa dan M. ginglymura. O. bursa ditemukan pada 3 peternakan sedangkan M. ginglymura tersebar di seluruh peternakan yang dikunjungi. Diketahui bahwa populasi tungau terbesar terdapat pada satu peternakan di Jawa Barat, yaitu Peternakan Cibadung dengan jumlah total 2319 tungau pada 20 ekor ayam petelur. Peternakan ayam ini bersama dengan satu peternakan lainnya di Jawa Barat memiliki prevalensi 100% dan juga menjadi peternakan dengan derajat infestasi tertinggi, yang mencapai 116 dan 35.4 tungau per ekor ayam. Distribusi infestasi tungau berdasarkan bagian tubuh, diperoleh
bahwa tungau jenis O. bursa paling banyak ditemukan di toraks (39.3%), diikuti dengan ekor (26.8%), abdomen (16.1%), kaki (10.7%), kepala-leher (4.5%), dan sayap (2.7%). Distribusi tungau jenis M. ginglymura paling banyak ditemukan di ekor (37.7%), diikuti dengan toraks (17.3%), abdomen (13.4%), kaki (12.9%), sayap 11.5%, dan kepala-leher (7.3%). Hasil wawancara dengan kuesioner menunjukkan bahwa cara pemeliharaan ayam, bahan kandang, adanya riwayat infestasi, pengetahuan mengenai infestasi tungau, sistem pengelolaan manure, frekuensi desinfeksi, pengendalian ektoparasit, jenis pengendalian hama di peternakan ayam petelur, dan bahan kimia yang digunakan merupakan faktor-faktor yang memengaruhi infestasi tungau pada peternakan ayam petelur di Pulau Jawa. Hasil wawancara dengan kuesioner juga menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku responden (manajer kandang) pada peternakan ayam petelur tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan infestasi O. bursa. Meskipun secara statistik tidak ada hubungan, pengetahuan, sikap, dan perilaku masih menjadi domain penting dalam suatu tindakan pengendalian yang akan dilakukan.
Collections
- MT - Veterinary Science [883]