Model Prediksi Perubahan Tutupan Lahan pada Area Kebakaran Lahan Menggunakan Model Cellular Automata Markov
View/ Open
Date
2019Author
Awal, Elsa Elvira
Sitanggang, Imas Sukaesih
Syaufina, Lailan
Metadata
Show full item recordAbstract
Selama tahun 2016 Provinsi Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) seluas 10,676 hektar lahan terbakar, dimana Kabupaten Rokan Hilir
merupakan wilayah kebakaran hutan dan lahan terluas yaitu sekitar 3,416 hektar.
Luasan lahan gambut di Indonesia saat ini mengalami degradasi, salah satunya
karena banyaknya kebakaran hutan yang terjadi sehingga mengakibatkan
penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan kehutanan atau yang dikenal
dengan land-use, land-use changes and forestry.
Penelitian ini bertujuan membuat model prediksi perubahan tutupan lahan di
area kebakaran lahan menggunakan model Cellular Automata Markov. Model
Cellular Automata Markov digunakan untuk memprediksi perubahan tutupan
lahan karena model tersebut sangat cocok diterapkan untuk fenomena spasial pada
tingkat kedetilan yang tinggi.
Model prediksi dibangun dengan menggunakan data tutupan lahan 3
periode, yaitu tahun 2000-2003, 2006-2009, dan 2014-2016, dimana tahun 2000,
2006, dan 2014 untuk melihat lahan sebelum terjadinya kebakaran dan tahun
2003, 2009, dan 2016 untuk melihat lahan setelah terjadinya kebakaran.
Sedangkan untuk data kebakaran yang digunakan adalah data citra MCD64A1
pada bulan Maret tahun 2002, bulan Juli tahun 2007, dan bulan Juni tahun 2015.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada periode 2000-2003 hutan
rawa sekunder mengalami penurunan luas wilayah sebesar 1.78% dan belukar
rawa mengalami peningkatan luas wilayah sebesar 0.92%. Untuk periode 2006-
2009 hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan rawa sekunder mengalami
penurunan luas wilayah sebesar 17.61% dan pertanian lahan kering campur
mengalami peningkatan luas wilayah sebesar 18.07%. Sedangkan untuk periode
2014-2016 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hutan tanaman mengalami
penurunan luas wilayah sebesar 17.44% dan tanah terbuka mengalami
peningkatan luas wilayah sebesar 24%.
Periode tahun 2000-2003 yang memprediksi perubahan tutupan lahan tahun
2006 berdasarkan karhutla pada Maret 2002 menunjukkan bahwa perkebunan
mengalami perubahan sebesar 25.36% dengan nilai Kappa sebesar 95.74%.
Periode 2006-2009 yang memprediksi perubahan tutupan lahan tahun 2012
berdasarkan kejadian karhutla pada bulan Juli 2007 menunjukkan bahwa belukar
rawa mengalami perubahan sebesar 74.94% dengan nilai Kappa sebesar 93.22%.
Sedangkan untuk periode 2014-2016 yang memprediksi perubahan tutupan lahan
tahun 2018 akibat adanya karhutla pada bulan Juni 2015 menunjukkan bahwa
kelas tutupan lahan belukar rawa mengalami perubahan sebesar 55.07% dengan
nilai Kappa sebesar 68.59%. Hasil prediksi dari ketiga periode menunjukkan hasil
yang baik dan dapat diterima, akan tetapi luasan tutupan lahan hasil prediksi untuk
setiap kelas cukup berbeda dari luasan tutupan lahan aktual.