Show simple item record

dc.contributor.advisorWasis, Basuki
dc.contributor.advisorHilwan, Iwan
dc.contributor.authorPurnama, Ardiyansyah
dc.date.accessioned2019-12-31T02:14:17Z
dc.date.available2019-12-31T02:14:17Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100695
dc.description.abstractKegiatan pertambangan nikel di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu kegiatan yang menghasilkan pemasukan yang sangat besar bagi wilayah tersebut. Namun penambangan yang dilakukan secara terus-menerus tentunya akan mengakibatkan lingkungan menjadi rusak khususnya tanah dan vegetasi apabila aktivitas penambangan berakhir. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya revegetasi dan reklamasi. Upaya tersebut perlu dilakukan dengan perlakuan menyeluruh menyangkut perbaikan komposisi vegetasi maupun perbaikan aspek fisik, kimia, dan biologis dari tanah yang dipakai agar tanaman penghijauan yang diintroduksikan dapat beradaptasi dengan baik. Penelitian ini adalah mengidentifikasi dan membandingkan karakteristik vegetasi dan tanah di hutan alam sekunder, tanaman revegetasi, dan lahan pasca tambang nikel di Kabupaten Bombana. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada tiga lokasi berbeda untuk mencari perbedaan karakteristik vegetasi dan tanah yang ditimbulkan akibat adanya kegiatan pertambangan nikel. Ketiga lokasi tersebut adalah hutan alam sekunder, tanaman revegetasi, dan lahan pasca tambang nikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hutan alam yang diamati memiliki jenis dominan yang berbeda-beda tiap tingkat pertumbuhan dan setiap titik pengamatannya. Tanaman revegetasi yang diamati hanya didominasi oleh satu jenis saja yaitu sengon (Falcataria moluccana) sehingga nilai Indeks Keanekaragaman Jenis, Indeks Kekayaan Jenis, dan Indeks Kemerataan Jenis pada hutan alam lebih tinggi daripada tanaman revegetasi. Indeks Dominasi Jenis yang sebagian besar mendekati nol menunjukkan tidak adanya dominansi oleh suatu jenis pada lokasi pengamatan di hutan alam, sedangkan di tanaman revegetasi terjadi pemusatan jenis. Pada aspek tanah menunjukkan bahwa lahan pasca tambang nikel memiliki kesuburan yang rendah karena kegiatan pertambangan dilakukan secara terbuka. Kegiatan pertambangan terbuka tersebut mengakibatkan hilangnya solum tanah dan bahan organik yang ada di atasnya. Untuk menangani permasalahan tersebut maka dapat dilakukan beberapa upaya, yaitu penambahan bahan organik dan pupuk mikoriza yang dapat mendukung perbaikan tekstur tanah berpasir dan menstimulasi akar tumbuhan untuk menyerap unsur hara yang ketersediaannya terbatas di dalam tanah. Teknik Legume Cover Crop dan Seed Soil Augmentation dapat menjadi teknik penanaman berbasis proses suksesi alami, yang dimulai dari tingkat pembenahan tanah serta pertumbuhan tanaman pada tingkat suksesi awal. Selain itu penambahan kapur dapat mendukung perbaikan pH tanah sehingga vegetasi dapat tumbuh dengan baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSilvicultureid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBambana, Sulawesi Tenggaraid
dc.titleKarakteristik Vegetasi dan Tanah di Hutan Alam Sekunder, Tanaman Revegetasi, dan Lahan Pasca Tambang Nikel di Kabupaten Bombanaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBombanaid
dc.subject.keywordnikelid
dc.subject.keywordtambangid
dc.subject.keywordtanahid
dc.subject.keywordvegetasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record