Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorArifin, Ahsanah Mukarromah
dc.date.accessioned2019-12-30T04:07:23Z
dc.date.available2019-12-30T04:07:23Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100689
dc.description.abstractKonsumsi kentang pada tahun 2012 hingga tahun 2016 terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16 persen. Peningkatan konsumsi sebaiknya juga harus disertai dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi baik dari produksi dalam negeri ataupun impor. Produksi kentang dari tahun 2012 hingga tahun 2016 cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3.14 persen pada tahun 2012 hingga tahun 2016. Sementara itu, pertumbuhan impor kentang juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 tercatat bahwa volume impor kentang meningkat sebesar 4.6 persen. Melihat kondisi ini maka perlu untuk meningkatkan produksi kentang di berbagai wilayah Indonesia agar impor dapat dikurangi dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Produktivitas kentang di Kabupaten Gowa masih belum memenuhi target terjadi karena produktivitas antar petani bervariasi sehingga ada kesenjangan(gap) antara produktivitas yang seharusnya dihasilkan dengan produktivitas aktual. Produktivitas erat kaitannya dengan efisiensi sehingga peningkatan efisiensi teknis merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas. Selain faktor input seperti benih; pupuk; pestisida; dan tenaga kerja, ada pula faktor non input yang berpengaruh terhadap efisiensi yaitu kemampuan manajerial petani. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan keragaman penggunaan input produksi kentang; (2) Menganalisis efisiensi teknis kentang; (3) Menganalisis faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis kentang. Penelitian dilakukan pada bulan November 2017 sampai dengan Januari 2018 di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara petani kentang di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa dengan jumlah responden sebanyak 50 petani. Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan sebagai alat untuk menganalisis efisiensi teknis dan analisis regresi Tobit digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan input petani responden yaitu benih sebanyak 1 166 kg/ha, pupuk organik sebanyak 13 886 kg/ha, pupuk kimia padat sebanyak 1 758 kg/ha, pestisida padat sebanyak 44.64 kg/ha, pestisida cair 21.47l/ha, dan tenaga kerja rata-rata adalah sebanyak 159 HOK. Sedangkan berdasarkan anjuran penyuluh pertanian penggunaan input adalah sebesar 1-1.2 ton/ha untuk benih, 1050 kg/ha untuk pupuk kimia, dan 20 ton untuk pupuk organik. Tingkat efisiensi teknis petani sampel di Kabupaten adalah sebesar 0.88(88 persen) dengan 27 orang petani responden dinyatakan efisien secara teknis. Upaya peningkatan efisiensi teknis masih dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan input.Faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap efisiensi teknis usahatani kentang yaitu pendapatan di luar usahatani dan akses kredit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcPotato Farmingid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSulawesi Selatanid
dc.titleEfisiensi Teknis Usahatani Kentang di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDEAid
dc.subject.keywordefisiensi teknisid
dc.subject.keywordkentangid
dc.subject.keywordregresi tobitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record